Jumat, 15 Januari 2010

Menabur Kasih Menuai Cinta



Apakah kita masih ingat bahwa satu-satunya milik kita yang tidak akan berkurang sedikit pun meski kita memberikannya kepada orang lain adalah cinta? Apakah kita masih ingat bahwa satu-satunya milik kita yang pasti tidak akan ditolak oleh orang lain adalah ketika kita memberikan cinta? Apakah kita masih ingat bahwa energi yang terbesar adalah energi cinta yang seolah sanggup menggerakkan segalanya? Dan...apakah kita masih ingat bahwa hanya dengan cinta saja kita bisa memperoleh semua yang kita inginkan?

Jika Kekayaan, Kesuksesan dan Cinta datang mengetuk pintu rumahmu, yang manakah yang akan kau persilakan masuk?

Jika kau memilih Kekayaan, kau hanya akan memperoleh Kekayaan. Kesuksesan dan Cinta tetap di depan pintu atau bahkan segera pergi. Jika kau memilih Kesuksesan, kau pun hanya akan memperoleh Kesuksesan karena belum tentu Kekayaan dan Cinta mau mengikuti. Tetapi jika kau memilih Cinta, maka Kekayaan dan Kesuksesan pun akan ikut masuk ke dalam rumahmu, karena Cinta merangkum semuanya, Cinta merengkuh segalanya.

Dr. Yusuf Qardhawi mengatakan, “Seandainya cinta dan kasih sayang telah berpengaruh dalam kehidupan, maka manusia tak lagi memerlukan keadilan dan undang-undang.”

Ada suatu perasaan tersembunyi yang selalu dirasakan dalam lubuk hati kita ketika kita berbuat baik kepada orang lain, sekecil apapun kebaikan itu. Ada suatu perasaan nyaman yang membahagiakan setiap kali kita mengulurkan tangan pada siapapun yang membutuhkan.

Kebaikan yang diberikan kepada orang lain adalah obat penenang terbaik yang dapat kita gunakan. Tidak ada obat komersial yang mampu menghasilkan efek menenangkan seperti yang diperoleh dengan melakukan hal-hal kecil untuk orang lain.

Berpikir benar tentang orang lain juga menyingkirkan rasa frustrasi dan stres. Kalau kita mau mempertimbangkannya secara cermat, penyebab utama stres adalah perasaan negatif terhadap orang lain. Jadi, berpikirlah positif terhadap orang lain, dan rasakanlah betapa indahnya dunia ini.

Setiap kali kita mengerutkan muka, biasanya kita pun akan menghadapi kerutan muka sebagai timbal-baliknya. Setiap kali kita berteriak karena kemarahan, hampir bisa dipastikan kita pun akan mendengar teriakan kemarahan yang menanggapinya. Setiap kali kita mengeluh, maka keluh-kesah yang sama pula yang akan kita dapatkan. Setiap kali kita mengutuk dan mencaci-maki, biasanya kebencian dan caci-makilah yang juga akan kita dapatkan. Dan kalau kita memberikan senyuman...? Benar, kita pun akan memperoleh senyuman balasan.

Kehidupan di luar kita memberikan tepat sama seperti yang kita keluarkan dari dalam kita. Berikanlah ketulusan dan kita akan mendapatkan persahabatan, ulurkanlah pertolongan dan kita akan mendapatkan bantuan, taburkanlah berkat dan kita akan memperoleh rahmat, sebarkanlah kasih sayang dan kita akan menuai cinta.

Tuhan memang tidak perlu menerima, tapi manusia perlu memberi.


 
;