Jumat, 25 Mei 2012

Telkomsel Memang Pintar Merugikan Pelanggan

Aturan mainnya sederhana, fellas. Kau kecewakan
pelangganmu, maka pelanggan akan meneriakimu.
Peter F. Drucker


Cukup lama saya tidak menggunakan paket FUN NIGHT yang ditawarkan Telkomsel. Sejak menulis post Ternyata Telkomsel Benar-benar Brengsek!, saya kembali sangat sibuk sehingga tidak punya waktu untuk donlut-mendonlut. Selama waktu itu, saya pikir Telkomsel sudah berbenah diri, memperbaiki layanannya yang brengsek, sehingga tidak terus-menerus merugikan pelanggan. Tapi ternyata saya keliru. Faktanya, Telkomsel tambah brengsek!

Pada 28 April 2012, saya mengaktifkan paket FUN NIGHT, karena butuh mendonlut sesuatu yang penting. Dengan berbaik sangka pada Telkomsel, saya pikir layanan FUN NIGHT sekarang sudah beres dan layak digunakan. Tetapi, seperti yang saya bilang di atas, rupanya Telkomsel memang tidak mau memperbaiki diri. Bukannya membaik, layanan mereka justru semakin parah.

Sejak saya mengaktifkan layanan FUN NIGHT tersebut pada 28 April 2012, hingga hari ini tetap tidak dapat digunakan. Pasalnya, sinyal yang diberikan Telkomsel hanya EDGE, itu pun terus-menerus hilang-muncul. Dengan sinyal yang hanya EDGE dan tidak stabil, saya bahkan tidak bisa membuka inbox di Gmail, apalagi untuk mendonlut dengan kecepatan 2 Mbps.

Padahal, dalam iklannya, Telkomsel menyatakan dengan gamblang dan jelas bahwa layanan FUN NIGHT memberikan kecepatan maksimal 2 Mbps. Jika yang dijanjikan adalah kecepatan 2 Mbps, maka batas toleransi kita tentu separuh dari ukuran itu. Umpama, jika ternyata kecepatan yang diberikan hanya sekitar 1 Mbps, kita sebagai pelanggan tentu masih dapat memakluminya—meski mungkin sambil jengkel.

Tetapi Telkomsel jauh lebih parah dari itu. Bukannya berusaha memenuhi janjinya sebagaimana yang tertera dalam iklan, layanan FUN NIGHT bahkan SAMA SEKALI TIDAK BISA DIGUNAKAN!

Setiap pukul 00.01, ketika saya akan mengaktifkan layanan tersebut, sinyal yang muncul hanya EDGE. Jika saya memaksa diri menggunakannya untuk mendonlut, maka kecepatannya hanya berkisar 3 Kbps. Ya Tuhan, semoga mereka diampuni untuk dosa besar karena menipu pelanggan secara terang-terangan seperti ini!

Kadang-kadang, kalau pas beruntung, saya mendapatkan sinyal 3G. Tetapi, bahkan ketika sinyalnya 3G sekalipun, kecepatan donlutnya masih berkisar antara 3 sampai 4 Kbps. Padahal, sekali lagi, mereka menjanjikan dalam iklan bahwa kecepatan yang diberikan dalam layanan FUN NIGHT adalah 2 Mbps. Jika bukan penipuan, akan disebut apa kecurangan yang amat merugikan semacam ini?

Coba kita perhatikan screenshoot berikut ini.



Klik untuk memperbesar

Pada gambar di atas, terlihat saya mendapatkan sinyal 3G. Tetapi, seperti yang dapat kita lihat pula, kecepatan donlutnya hanya 3,4 Kbps. Dalam proses donlut tersebut, saya mendonlut data sebesar 260 MB. Karena kecepatan donlutnya hanya 3,4 Kbps, maka—berdasarkan estimasi—proses donlut itu akan membutuhkan waktu 13 jam 26 menit.

Padahal, layanan FUN NIGHT hanya bisa digunakan sejak pukul 00.01 sampai 05.59, alias hanya enam jam. Dengan logika yang paling bodoh sekalipun, bagaimana mungkin layanan ini dapat dimanfaatkan pelanggan jika kasus yang terjadi seperti di atas? Orang menggunakan layanan FUN NIGHT karena membutuhkan kecepatan donlut. Tapi ternyata layanan yang diklaim sebagai sarana donlut ini lebih lambat dari keong cacat!

Inilah bukti kejahatan Telkomsel yang paling gamblang, inilah fakta penipuan Telkomsel terhadap pelanggan.

Sebelum menulis posting ini, saya sudah mengirimkan mention berkali-kali ke akun Twitter Telkomsel, menjelaskan masalah saya. Tetapi mereka tidak membalasnya. Sekalinya membalas, mereka menyodorkan omong kosong yang lebih kosong dari tong kosong. (Penjelasan mengenai hal ini dapat dibaca di sini: Omong Kosong Telkomsel).

Balik ke sinyal Telkomsel. Jika mereka menyatakan bahwa saya tidak mendapatkan sinyal bagus karena faktor lokasi tempat tinggal saya, maka itu OMONG KOSONG YANG JELAS BOHONGNYA. Berbulan-bulan lalu, ketika Telkomsel baru meluncurkan paket FUN NIGHT, saya adalah salah satu pelanggan awal.

Pada waktu-waktu itu, saya terus-menerus menggunakan paket tersebut untuk mendonlut, dan lancar-lancar saja. Sinyal yang saya dapatkan selalu stabil, begitu pula kecepatan donlutnya juga selalu stabil. Dalam semalam, saya bisa mendonlut hingga ratusan megabit data. Artinya, lokasi atau tempat tinggal saya tidak memiliki masalah dengan sinyal, karena faktanya dulu saya bisa menggunakan paket FUN NIGHT dengan baik.

Nah, makin ke sini, layanan Telkomsel FUN NIGHT semakin parah. Dan rupanya, yang merasa dikecewakan atau bahkan merasa ditipu layanan Telkomsel bukan hanya saya. Di dashboard Blogger, saya terus-menerus mendapati orang masuk ke blog ini dengan menggunakan kata kunci “Sinyal FUN NIGHT hilang terus”, atau semacamnya. Artinya, ada ribuan orang di luar sana yang juga mengalami nasib seperti saya.

Jika kita search ke Google dengan menggunakan kata kunci Telkomsel brengsek, kita akan mendapatkan hasil sebanyak 39.300 link.

Jika kita search ke Google dengan menggunakan kata kunci Telkomsel merugikan pelanggan, hasilnya meningkat drastis menjadi 500.000 link. Sedang untuk kata kunci keluhan Telkomsel, hasilnya mencapai 1.660.000 link. Apa artinya itu? Jelas! Ada jutaan pelanggan Telkomsel yang merasa dikecewakan, dicurangi, dan merasa ditipu.

Jika hasil pencarian di Google belum cukup, sekarang gunakan fasilitas pencarian di Twitter. Jika kita memasukkan kata kunci #Telkomsel di Twitter, kita akan menemukan tumpukan bukti nyata dari banyak orang yang setiap hari mengutuk Telkomsel, karena layanannya yang amat sangat menjengkelkan sekaligus merugikan. Fakta itu dengan jelas membuktikan bahwa Telkomsel memang telah amat sangat merugikan pelanggannya.

Tetapi, meminjam istilah orang Jawa, rupanya Telkomsel bermuka gedek, alias tak tahu malu. Meski kritik bahkan caci-maki dilancarkan setiap hari untuk kebosokan layanannya, mereka masih saja sok seolah layanan mereka tanpa cacat. Hal ini terbukti dengan jelas dalam balasan (mention) yang mereka berikan kepada setiap orang yang mengeluhkan Telkomsel di Twitter.

Jika ada orang yang mengeluhkan layanan Telkomsel di Twitter, admin Telkomsel di Twitter akan menjawab dan memberikan keterangan seolah-olah yang salah bukan layanan mereka. Bukannya mengakui kalau layanan mereka brengsek dan sudah saatnya dibenahi, mereka malah menyuruh-nyuruh pelanggan untuk membenahi peralatan yang digunakannya. Oh, benar-benar perusahaan sok yang pintar omong besar!

Itu saja belum cukup. Meski layanan mereka jelas-jelas brengsek dan seharusnya dibenahi serta diperbaiki agar tidak semakin banyak merugikan pelanggannya, Telkomsel justru makin aktif merayu orang dengan iklan-iklan menggiurkan, dengan bahasa yang bombastis, sambil tak lupa mengklaim diri sebagai yang “terbesar dan terbaik”. Mungkin Tuhan dapat mengampuni perilaku mereka, tapi ribuan atau bahkan jutaan orang yang merasa tertipu dan dirugikan rasanya sulit memaafkan, khususnya saya.

Demi Tuhan, saya sulit untuk bisa memaafkan mereka. Pertama, saya jelas-jelas telah sangat dirugikan. Uang yang saya gunakan untuk mengaktifkan paket FUN NIGHT telah diambil oleh Telkomsel, tetapi hak saya untuk paket tersebut tidak bisa saya dapatkan karena buruknya kualitas sinyal mereka. Jika ini tidak bisa disebut penipuan, okelah, kita sebut ini perampokan. Penipu ataupun perampok sama-sama bejatnya.

Kedua, saya telah sangat dirugikan dalam hal emosi dan waktu. Mendapati sinyal dan kecepatan donlut yang tidak sesuai janji itu sangat menguras emosi. Dan proses donlut yang lambatnya melebihi keong itu sangat menguras waktu. Seorang teman di Twitter bahkan sampai menulis tweet, “Jauh lebih mudah menahan nafsu melihat film XXX, daripada menahan amarah dan emosi melihat sinyal Telkomsel.”

Kesimpulannya, kawan-kawan, perusahaan yang selama ini mengklaim diri sebagai yang terbesar dan terbaik bernama Telkomsel itu, rupanya memang terbesar dan terbaik. Terbesar dalam jumlah korban, dan terbaik dalam menjengkelkan serta merugikan pelanggan.

Dan seperti yang telah saya tuliskan di posting terdahulu, saya akan menindaklanjuti komplain ini dengan mengirimkan surat-surat ke media massa—cetak maupun elektronik. Beriringan dengan terbitnya posting ini, saya telah mengirimkan 14 (empat belas) surat terbuka ke media massa yang berbeda, dan saya tidak akan berhenti melakukannya. Mereka menginginkan perang, mereka akan mendapatkannya.


Posting-posting terkait kebrengsekan Telkomsel:
 
;