Jumat, 23 November 2012

Mengapa Steven Seagal Tidak Pernah Kalah dalam Film-filmnya, dan Mengapa-mengapa Lain di Kepala Saya

Pertama kali mengenal nama Steven Seagal adalah ketika menonton Undersiege, film yang kemudian membesarkan nama Seagal. Sebagaimana banyak penonton film, saya juga menilai Undersiege sebagai film bagus. So, ketika Undersiege dibuat sekuelnya, saya pun memastikan diri untuk menonton.

Seusai Undersiege, Steven Seagal juga membintangi film-film lain—hingga di masa sekarang. Entah sudah berapa banyak film yang pernah dibintanginya selama masa-masa itu, namun yang jelas saya cukup banyak menonton filmnya, di antaranya Urban Justice, Today You Die, Shadow Man, Ruslan, Pistol Whipped, Kill Switch, Attack Force, dan puluhan lainnya.

Banyaknya film Steven Seagal yang saya tonton, karena saya penasaran ingin menyaksikan dia sekali-sekali kalah. Tetapi rupanya harapan saya tak pernah terkabul. Di antara puluhan film Seagal yang pernah saya tonton, tidak ada satu pun yang memperlihatkan Steven Seagal kalah, apalagi sampai terbunuh. Artinya, dalam setiap pertempuran, Steven Seagal selalu dan pasti menang.

Mengapa Steven Seagal tidak pernah kalah dalam film-film yang dibintanginya? Tentu saja jawabannya mudah, karena dia menjadi tokoh utama, sekaligus protagonis. Kemudian, belakangan saya tahu, dia juga menjadi produser, bahkan penulis skenario sebagian besar film yang dibintanginya. Artinya, dia bisa memerankan apa saja yang diinginkannya, dengan jalan cerita semustahil apa pun yang dibayangkannya—dan dia selalu menang, alias tak pernah kalah.

Setelah yakin Steven Seagal tak pernah kalah sejak film pertama sampai filmnya yang terbaru, saya pun jadi pesimis bahkan apatis untuk dapat melihat Seagal kalah dalam filmnya. So, ketika mendengar film Machette dirilis, dan dalam film itu Seagal tewas, saya pun langsung tertarik.

Machette adalah film yang dibintangi Danny Trejo, Robert De Niro, Jessica Alba, Don Johnson, Jeff Fahey, Michelle Rodriguez, Lindsay Lohan, dan Steven Seagal. Berbeda dengan film-film Seagal yang lain, dalam film itu ia menjadi penjahat alias antagonis. Dalam film itu memang dikisahkan tokoh yang diperankan Steven Seagal tewas. Tetapi tewasnya benar-benar tidak seperti yang saya harapkan.

Dalam pertempuran hidup-mati antara Danny Trejo dan Steven Seagal, sebilah pedang menusuk perut Seagal. Tapi dia tidak langsung tewas. Sebaliknya, Seagal “mengorek-ngorek” perutnya sendiri dengan pedang itu, alias tidak mau disebut mati terbunuh, dan lebih suka jika orang mengingatnya sebagai “harakiri”. (Untuk lebih memahami maksud saya, ada baiknya untuk menonton filmnya secara langsung).

Ini aneh, pikir saya.

Aneh, karena seolah-olah Steven Seagal memang tidak pernah mau kalah, apa pun dan bagaimana pun kisahnya.

Jadi, mengapa Steven Seagal tidak pernah kalah dalam film-filmnya? Bukan karena ia selalu menjadi protagonis atau sang hero. Bukan karena ia menjadi produser dan penulis skenario filmnya. Bukan pula karena ia tidak ingin mengecewakan para penggemarnya. Steven Seagal tidak pernah kalah dalam film-film yang dibintanginya, karena… itu membuktikan kebenaran teori Freud.

Enough, jawaban itu sudah terlalu panjang, masih banyak pertanyaan lain di kepala saya. So, sekarang tinggalkan Steven Seagal, dan lanjut ke pertanyaan-pertanyaan lain di kepala saya….


Mengapa Saleem Iklim selalu ngotot kalau menyanyi?

Yeah, suka-suka dia, laaah. Orang dia yang nyanyi ini!


Mengapa rambut Leonardo DiCaprio selalu modis?

Dalam film Romeo & Juliet, rambut Leonardo DiCaprio selalu modis, dalam arti terus dalam kondisi enak dilihat (tidak awut-awutan) meski dia jungkir balik tak karuan.

Begitu pun dalam film Titanic. Dalam film itu, Leonardo DiCaprio berdiri di buritan kapal, dan rambutnya tertiup angin. Tapi rambutnya tetap saja modis—enak dilihat, tidak awut-awutan. Dia juga sempat menyelam ke dalam air ketika air laut mulai memasuki Titanic. Tapi meski telah basah kuyup sekali pun, rambutnya tetap saja modis.

Dan saya benar-benar terpesona, sekaligus ingin sekali memiliki rambut seperti itu. Dengan segala kegoblokan, saya menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan dan mencari cara agar bisa memiliki rambut sehebat itu!

Waktu menonton kedua film tersebut, saya masih SMP atau awal SMA. Dan, sebagai cowok culun campur tolol, saya benar-benar tidak paham kalau rambut sialan itu sebenarnya tidak seperti yang saya lihat. Belakangan saya tahu, rambut Leonardo DiCaprio yang selalu modis dalam film itu adalah kerjaan salon. Tiap beberapa menit sekali—selama suting film-film tersebut—rambut Leonardo DiCaprio terus-menerus dibenahi mbak-mbak salon yang telah siap di lokasi suting.

Ketika tahu hal itu, saya misuh-misuh.


Mengapa banyak cewek yang cemburu pada Manohara?

Karena Manohara ada dalam film Titanic. Hingga detik ini saya masih bertanya-tanya, ada hubungan apa antara Manohara dengan Kate Winslet.


Mengapa cewek-cewek suka Justin Bieber?

Karena ingin punya pacar seperti dia.

Salah! Cewek-cewek suka Justin Bieber, justru karena tidak ingin punya pacar seperti dia!

 
;