Dalam apa pun, hal paling penting memang
kepercayaan. Segalanya bisa dipoles, dipermak,
atau dimanipulasi. Tapi kepercayaan... tidak!
—Twitter, 30 Maret 2014
Kita memilih seseorang, entah pemimpin, teman,
atau pasangan, bukan semata karena suka atau cinta.
Tapi lebih karena kita percaya kepadanya.
—Twitter, 30 Maret 2014
Kita bisa cocok dengan siapa saja. Kadang kita
bahkan bisa jatuh cinta pada siapa saja. Tapi kita
belum tentu bisa percaya pada siapa saja.
—Twitter, 30 Maret 2014
Jika aku harus memilih pasangan yang membuatku
jatuh cinta atau yang bisa kupercaya, aku akan
memilih yang kedua. Cinta bisa menyusul.
—Twitter, 30 Maret 2014
Kita mungkin bisa membuat banyak orang jatuh cinta.
Itu mudah, hanya butuh pesona. Tapi kita belum tentu
mampu membuat banyak orang percaya.
—Twitter, 30 Maret 2014
Dicintai atau bahkan dipuja hanya butuh pesona
sekadarnya. Siapa pun bisa melakukannya.
Tapi dipercaya membutuhkan integritas yang teruji.
—Twitter, 30 Maret 2014
Kau hanya cukup muncul di panggung gemerlap
dengan tebaran pesona, dan orang akan jatuh cinta.
Tapi mereka belum tentu percaya kepadamu.
—Twitter, 30 Maret 2014
Kepercayaan tidak bisa dibangun dari pesona sesaat—
ia penghargaan yang diberikan pada integritas seseorang
yang telah teruji bertahun-tahun.
—Twitter, 30 Maret 2014
Mau membuat orang lain jatuh cinta? Mudah!
Cukup sentuh egonya dengan tepat, dan dia akan mabuk.
Tapi membuat orang lain percaya? Sulit!
—Twitter, 30 Maret 2014
Karunia tertinggi di dunia manusia bukan cinta
dan kekaguman yang diberikan kepadamu,
melainkan kepercayaan yang diserahkan untukmu.
—Twitter, 30 Maret 2014
Seseorang mau menyerahkan hati dan hidupnya
untuk kita, kenapa? Bukan karena cinta.
Tapi karena percaya kepada kita!
—Twitter, 30 Maret 2014
Cinta memang penting, percaya jauh lebih penting.
Dicintai memang penting, tapi dipercaya
jauh lebih penting. Tak ada cinta tanpa percaya.
—Twitter, 30 Maret 2014
Kita bisa jatuh cinta pada seseorang, tanpa percaya
kepadanya. Kita percaya pada seseorang,
dan dia bisa membuat kita jatuh cinta.
—Twitter, 30 Maret 2014
Pesona tertinggi di muka bumi bukan keindahan,
tapi kejujuran. Terlalu banyak keindahan yang cuma
berisi kemunafikan, dusta, dan kebobrokan.
—Twitter, 30 Maret 2014
*) Ditranskrip dari timeline @noffret.