Ya, hidup ini indah, hanya saja kita seringkali tak punya waktu untuk menikmati keindahannya. Blaise Pascal, seorang filsuf dan ahli matematika Perancis, pernah berkata, “Masa lalu dan kini adalah sarana kita; masa depan kita yang satu dan satu-satunya adalah tujuan kita. Jadi, kita tidak pernah berhasil hidup, tetapi selalu mengharap untuk hidup, dan karena kita senantiasa merencanakan untuk berbahagia suatu hari, tidak dapat tidak, kita pun tidak pernah menjadi bahagia.”
Kita memang telah melewati masa lalu dan tengah menuju masa depan. Tetapi itu bukan berarti kita harus melupakan hari ini. Hari yang tengah kita jalani ini juga punya hak untuk dihayati. Kita memang pernah merasakan kebahagiaan di masa lalu dan mengharapkan kebahagiaan yang lebih besar di masa depan, tetapi itu pun tak berarti bahwa kita harus kehilangan kebahagiaan hari ini. Setiap hari menyuguhkan kebahagiaannya masing-masing, dan kita wajib menikmati serta mensyukurinya.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa kehidupan adalah persoalan yang tak pernah terselesaikan. Saya setuju dengan pepatah itu. Karena tujuan alam dan kehidupan kita ini memang bukan memanjakan kita, melainkan mendesak kita agar terus bertumbuh.
Alam dan kehidupan, dengan caranya sendiri, mengajarkan pertumbuhan kepada kita dengan begitu banyak masalah dan persoalan yang dihadapkannya. Pertumbuhan menyuruh kita agar belajar lebih tekun. Pertumbuhan menghimbau kita agar bekerja lebih keras. Pertumbuhan mengajarkan kita bahwa hidup akan lebih mudah dijalani jika kita terus bertumbuh dan berkembang.
Masalah yang datang harus dipahami sebagai alat penempa kepribadian kita. Masalah yang kuat dan tegar akan melahirkan manusia yang kuat dan tegar, sebagaimana masalah yang biasa-biasa saja juga hanya akan melahirkan manusia biasa-biasa saja. Dan disela-sela menghadapi masalah untuk pertumbuhan itu, jangan pernah melupakan hak kita untuk berbahagia dalam hidup. Masalah yang datang bukan untuk melemparkan kita ke jurang penderitaan tanpa usai, kehidupan yang memaksa kita agar terus bertumbuh bukanlah buldozer yang menghancurkan setiap tawa riang kita. Sebesar apapun tantangan hidup yang harus kita hadapi, seberat apapun beban hidup yang harus kita jalani, lakukanlah dengan senyuman dan kesadaran penuh bahwa betapapun juga, hidup ini indah.
Pakar psikoanalisa terkenal, Sigmund Freud, mengatakan bahwa tugas utama manusia adalah menanggung kehidupan. Sekilas, pernyataan tersebut terdengar heroik, dan memang demikian. Lebih jauh lagi, pernyataan itu bukannya tanpa kebenaran yang mendalam. Akan tetapi jika pernyataan itu merupakan keseluruhan deskripsinya, maka kehidupan kita ini akan nampak benar-benar suram.
Saya lebih menyukai untuk mengambil sikap bahwa tugas utama manusia adalah memahami dan menguasai kehidupan. Dan dengan semua kesusahan serta kesulitannya, manusia dapat melakukan itu jika ia mau berdoa dan berpikir dan bekerja dan belajar dan percaya. Saya pikir itu benar. Bahkan mutlak benar.