Sabtu, 11 Februari 2012

Wisdom of Esopus

Esopus, penyair besar Yunani, menyatakan bahwa nasihat yang baik sering kali ditolak karena diberikan secara tidak bijaksana. Berikut ini adalah petikan nasihat yang diambil dari lembaran-lembaran papirus karya Esopus, yang berisi nasihat-nasihat bijaksana dalam menjalani kehidupan.

Saya telah mendapatkan banyak manfaat dari petikan-petikan ucapannya berikut ini, dan saya harap begitu pula untukmu.

***

“Ucapan yang keluar dari mulut yang tidak berakal akan menjadi pertanda agar menjauhkan diri.”

“Jangan menyombongkan diri, karena selain tidak bermanfaat, juga menimbulkan perasaan tidak senang bagi siapa pun.”

“Menolong diri sendiri adalah pertolongan terbaik yang dapat diberikan.”

“Jangan membuang-buang waktu dan tenaga untuk hal-hal tidak penting, masih banyak hal lebih penting yang harus diselesaikan.”

“Jangan selalu meributkan kesalahan orang lain, apabila tidak mengetahui kesalahan diri sendiri.”

“Mengkritik sesuatu yang tidak kita ketahui hanya menjadikan kita tampak sombong, arogan, sekaligus tolol.”

“Jangan pernah menilai sesuatu, jika kita tidak tahu apa yang sedang kita nilai itu. Karena penilaian itu—tak peduli baik atau buruk—hanya menyesatkan orang lain yang tak tahu.”

“Kalau kau tidak suka dicerca dan direndahkan orang lain, jangan pernah lakukan hal itu pada orang lain.”

“Setiap kali ingin mengkritik seseorang atau sesuatu, tanyakanlah dulu pada kejujuran hatimu sendiri—apakah kau mengkritiknya karena itu memang layak dikritik, ataukah karena kau iri kepadanya sehingga membuatmu ingin mengkritik?”

“Nilai seseorang ada pada kejujuran hatinya. Tak peduli kita menebarkan senyum kemana pun, bau busuk akan menguar jika kita menyimpan bangkai.”

“Menyalahkan orang lain hanya karena dia berbeda pendapat dengan kita adalah perilaku paling tolol yang dapat ditunjukkan manusia.”

“Tidak perlu repot memvonis manusia lainnya sebagai benar atau salah—itu urusan Tuhan, bukan tugas manusia.”

“Orang yang suka mencari-cari kesalahan orang lain, sambil terus merasa dirinya paling benar sendiri, adalah bibit kerusakan bumi.”

“Hidup hanya sebentar. Jangan pernah menganggap dirimu Tuhan.”

“Pelajarilah kesalahan orang lain, dan jadikan itu sebagai pelajaran agar lebih baik di kemudian hari.”

 
;