Twitter mengirim e-mail, berbunyi, “Hei @noffret. Tampaknya Anda menyukai Twitter.”
Well, saya pikir Twitter terlalu ge-er.
Kalau memang saya suka kamu, Twitter, terus kenapa? Apa saya harus nembak kamu, gitu? Apa saya harus melamarmu, gitu? Apa kita harus menikah, punya anak-anak, dan membangun rumah tangga?
Saya bingung.