Munculnya helikopter sebagai sarana transportasi baru di Jakarta mungkin terkesan hebat. Tapi sebenarnya juga mengkhawatirkan. Karena bisa jadi Jakarta akan jauh lebih buruk dibanding sekarang, baik dalam kemacetan maupun kekacauan. Kisah ini persis dengan São Paulo di Brasil.
Yang pernah ke São Paulo tentu tahu bagaimana kacaunya kota itu. Kekacauan tidak hanya terjadi di jalan darat, tapi juga di udara. Di darat, kemacetan terjadi sangat parah. Di udara, helikopter memenuhi langit. Dan itu terjadi setiap hari. Awal mulanya persis seperti Jakarta.
São Paulo terkenal sebagai kota terbesar, termaju, dan paling modern di Brasil. Tapi São Paulo juga terkenal sebagai Kota Paling Umbrus di Dunia. Bayangkan kekacauan sepuluh Jakarta digabung jadi satu, dan itulah São Paulo. Macet parah sepanjang 150 KM adalah hal biasa di sana.
Mengapa São Paulo bisa sedemikian kacau? Tata kota yang buruk. Orang-orang kaya dibawa ke pusat kota, orang-orang miskin dan menengah dipinggirkan. Padahal, kalangan miskin dan menengah bekerja di pusat kota. Hasilnya, setiap pagi dan sore adalah kemacetan parah. Persis Jakarta.
Saat ini, São Paulo memiliki armada pesawat helikopter terbanyak per kapita. Hebat, huh? Tidak! Karena bahkan di udara pun, helikopter-helikopter itu terjebak macet, persis di jalan darat! Kehebatan macam apa yang membuat orang ditikam stres setiap hari, dan tak bisa apa-apa?
*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 6 Desember 2017.