Kamis, 01 April 2021

Simpanse Bernama Oliver

Bertahun-tahun lalu, tepatnya pada 1960, pasangan Frank dan Janet Berger mengadopsi simpanse, yang belakangan mereka namai Oliver. Simpanse itu mereka temukan di pasar gelap di Kongo. Mereka membawa pulang simpanse itu. Semula tidak ada masalah, tapi Oliver tahu ia "anak adopsi".

Seiring perjalanan waktu, Oliver terus tumbuh, dan menunjukkan tanda-tanda ketidakberesan. Dia tampak selalu berusaha mendekati Janet—bukan sebagai “ibu”, tapi sebagai “lawan jenis”. Oliver juga menunjukkan tanda “bernafsu” pada Janet, bahkan belakangan berusaha memperkosa Janet.

Akhirnya, dengan maksud agar tidak terjadi hal-hal lebih jauh, pasangan Berger menyerahkan simpanse tersebut kepada Ralp Helfer, yang lalu membawanya ke Discovery Channel. DC meliput simpanse itu hingga terkenal di dunia, dan menarik perhatian para ilmuwan serta peneliti.

Yang menarik, penelitian para ilmuwan menemukan sesuatu yang aneh pada Oliver. Dia tidak seperti simpanse pada umumnya. Selain ciri fisik, seperti bentuk gigi, mereka menemukan "gen yang tidak biasa", hingga berpikir bahwa Oliver adalah anak "blasteran" simpanse dan manusia.

Waktu mempelajari soal itu, aku berpikir dan lebih percaya kalau Oliver benar-benar simpanse (bukan hasil reproduksi simpanse dan manusia). Cuma mungkin dia mengalami deviasi, yang menjadikannya "tidak mirip simpanse seperti umumnya". Apalagi ditambah dia diadopsi manusia.

Ocehan ini kalau kuteruskan bisa panjang sekali, karena harus ngorek-ngorek ilmu genetika era '70-an. Intinya, sebenarnya aku mau ngemeng, "Kalau ingin mengadopsi anak, sebaiknya lakukan ketika ia masih bayi. Agar ketika ia tumbuh besar, ia akan memandangmu sebagai orang tua."


*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 15 Desember 2019.

 
;