Senin, 20 Oktober 2025

Ruang Privat Orang Lain

Yang kusukai dari Twitter; makin banyak orang sadar kalau menikah dan punya anak adalah pilihan pribadi orang per orang. Kita tidak bisa memaksa siapa pun untuk menikah atau tidak, seperti kita tidak bisa memaksa siapa pun untuk punya anak atau tidak. Itu hak, pilihan individu.

Saat ini, kita bahkan bisa tahu mana orang "berpendidikan/beradab" dan mana yang tidak, dari urusan menikah dan punya anak. Jika seseorang suka menyuruh-nyuruh orang lain cepat menikah, atau nyinyir "kapan kawin", atau tanya-tanya kapan punya anak, sudah jelas dia tidak beradab.

Ada bagian kehidupan orang lain yang bisa kita masuki, dan ada bagian yang tidak boleh kita masuki, dan hanya orang-orang beradab yang memahami etika ini. Keputusan menikah dan punya anak adalah bagian yang masuk ranah privat—hak/urusan pribadi—yang tidak boleh kita masuki.

Jika kelak aku menikah, menua, dan punya anak, aku akan selalu mengingatkan diriku sendiri agar menjaga mulut saat berinteraksi dengan orang-orang yang lebih muda, untuk tidak pernah bertanya "kapan kawin", atau semacamnya. Karena selain tidak beradab, itu sangat tidak berpendidikan.


*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 12 Agustus 2021.

 
;