Ini post tidak penting yang hanya berisi curcol saya yang sama tidak penting. Tapi, meski begitu, saya ingin tetap menuliskannya.
Kalian yang biasa berkunjung ke sini mungkin agak pangling melihat tampilan baru blog ini. Template blog ini memang telah saya ganti, dan saya berharap tampilannya lebih baik daripada sebelumnya.
Kadang-kadang, dan sering kali, kita baru melakukan sesuatu kalau sudah dipaksa oleh keadaan. Begitu pula saya. Sebenarnya, sudah cukup lama saya ingin mengganti template blog ini, sehingga lebih baik dan lebih mudah digunakan para pembacanya. Tetapi, keinginan yang “mulia” itu lama tak terealisasi karena berbagai alasan yang—sebenarnya—saya cari-cari sendiri.
Sebelumnya, template blog ini sangat sederhana, dan saya menyukainya. Namun, meski saya menyukainya, sebagian pembaca blog ini merasa ada yang kurang. Yakni tidak adanya search engine yang dapat digunakan untuk mencari suatu artikel yang pernah diposting di sini. Akibatnya, beberapa pembaca yang ingin menemukan post terdahulu harus membuka-buka arsip dan memelototi deretan judul yang tak terhitung banyaknya. Itu tentu pekerjaan yang melelahkan.
Ketika menyadari pentingnya search engine di blog ini bagi para pembaca, saya sudah pernah mencoba memasangnya. Beberapa bulan yang lalu, saya mencoba memasang widget search engine yang disediakan Blogger, tapi entah mengapa search engine itu tidak berfungsi. Artinya, meski saya telah memasangnya di blog ini, search engine itu tak bisa digunakan. Setiap kali saya memasukkan kata kunci ke dalamnya, search engine tidak pernah bisa menemukannya. Akhirnya saya lepas kembali.
Saya awam dalam hal-hal begituan, jadi saya pun menanyakan masalah itu pada beberapa teman. Menurut mereka yang cukup ahli dalam masalah seperti ini, tidak berfungsinya search engine di blog saya tersebut karena script-nya bentrok dengan script anti-copas yang saya pasang di blog.
Saya pun kemudian melepaskan script anti-copas yang ada di blog ini, dan kembali memasang widget search engine. Namun, entah mengapa, search engine itu tetap tidak berfungsi. Berkali-kali saya memasukkan kata kunci ke dalam search engine tersebut, namun mesin pintar buatan Google itu tetap tidak dapat menemukan satu pun kata kunci yang saya cari. Kesimpulannya, search engine itu tetap tidak bisa digunakan di blog ini.
Karena tetap tidak tahu apa masalahnya, saya kembali bertanya pada teman-teman yang ahli. Kali ini, kata mereka, script search engine itu bentrok dengan script Google Analytics yang saya pasang di blog, sehingga tetap tidak dapat berfungsi. Karena yang mengatakan hal itu seorang ahli, saya pun percaya. Maka saya pun lalu melepaskan script Google Analytics dari blog, dan hasilnya adalah bencana.
Entah karena saya keliru menghapus script atau karena hal lain, tiba-tiba tampilan blog ini rusak. Memang tidak rusak-rusak amat, tapi tampilannya tidak serapi sebelumnya, alias jadi berantakan.
Oh, well, ini mengerikan, pikir saya. Bagaimana pun, tampilan blog yang berantakan itu tidak enak dipandang, sehingga saya pun jadi malas membaca-baca isinya. Ini tentu tidak bisa dibiarkan. Maka, akhirnya, saya pun dengan terpaksa mulai mencari template lain untuk menggantikannya.
Mencari template baru, bagi saya, adalah pekerjaan yang cukup melelahkan. Karena saya termasuk “rewel” dalam hal pemilihan template. Selain harus sesuai dengan keinginan dan kebutuhan saya, template pengganti itu harus memiliki loading yang ringan—atau bahkan kalau bisa sangat ringan. Tak peduli sebagus apa pun sebuah template, saya tidak tertarik jika loading-nya berat.
Dan rupanya saya berjodoh dengan template ini. Ya, template yang sekarang kalian lihat ini. Secara tampilan, template yang sekarang tentu jauh lebih bagus dibanding template terdahulu yang sangat sederhana. Template baru ini juga sangat fungsional, karena sesuai keinginan saya. Di atas semuanya itu, template baru ini juga telah memiliki widget search engine bawaan, sehingga saya tidak perlu memasangnya sendiri.
Tapi lagi-lagi search engine ini tetap menjadi masalah. Sama seperti dulu, search engine template ini pun tetap tidak mau berfungsi jika saya memasang script Google Analytics atau script anti-copas. Jika script-script itu saya pasang, maka saya bahkan tidak bisa memasukkan kata apa pun ke dalam search engine. Kesimpulannya, saya memang tidak boleh memasang script-script itu di blog ini.
Jadi begitulah. Saya pun akhirnya mengalah demi kenyamanan pembaca yang ingin mudah menemukan catatan-catatan lama saya di blog. Agar search engine di sini benar-benar dapat digunakan para pembaca, saya pun rela membuang script anti-copas maupun script Google Analytics. Saya berharap blog ini lebih nyaman sekaligus lebih mudah digunakan.
Akhirnya, saya pikir, script-script itu mungkin memang tidak terlalu saya butuhkan. Script anti-copas itu saya tanamkan dengan maksud agar tulisan saya tidak dibajak oleh orang lain.
Tetapi, akhirnya saya menyadari, bahwa pembajakan—dalam hal ini pembajakan tulisan—tidak bisa dibatasi dengan sebuah script, karena ada banyak cara untuk dapat menerobosnya. Pembajakan lebih berhubungan dengan moral pelakunya, karena ayam yang berkeliaran tanpa kandang pun tidak akan hilang di tengah masyarakat yang bermoral.
Begitu pun script Google Analytics. Sekarang saya pun menyadari bahwa sebenarnya saya tidak terlalu membutuhkannya. Saya tidak menjadikan blog ini sebagai tempat berbisnis yang mengharuskan laporan pasti tentang berapa banyak orang yang “kesasar” ke sini dan berbagai laporan tentangnya. Saya menulis di blog ini sebagai sarana menuangkan pikiran, isi hati, kegelisahan, dan saya—sebenarnya—tak pernah peduli ada yang membacanya atau tidak. Jadi saya sama sekali tidak membutuhkan laporan dari Google Analytics.
Jadi, kawan-kawan, kalau kalian kebetulan termasuk orang yang suka membaca-baca catatan saya di blog ini, saya berharap tampilan baru blog ini dapat membuat kalian lebih nyaman menggunakannya. Akhir kata, terima kasih karena telah menjadi teman dalam perjalanan kegelisahan saya.
Kalian yang biasa berkunjung ke sini mungkin agak pangling melihat tampilan baru blog ini. Template blog ini memang telah saya ganti, dan saya berharap tampilannya lebih baik daripada sebelumnya.
Kadang-kadang, dan sering kali, kita baru melakukan sesuatu kalau sudah dipaksa oleh keadaan. Begitu pula saya. Sebenarnya, sudah cukup lama saya ingin mengganti template blog ini, sehingga lebih baik dan lebih mudah digunakan para pembacanya. Tetapi, keinginan yang “mulia” itu lama tak terealisasi karena berbagai alasan yang—sebenarnya—saya cari-cari sendiri.
Sebelumnya, template blog ini sangat sederhana, dan saya menyukainya. Namun, meski saya menyukainya, sebagian pembaca blog ini merasa ada yang kurang. Yakni tidak adanya search engine yang dapat digunakan untuk mencari suatu artikel yang pernah diposting di sini. Akibatnya, beberapa pembaca yang ingin menemukan post terdahulu harus membuka-buka arsip dan memelototi deretan judul yang tak terhitung banyaknya. Itu tentu pekerjaan yang melelahkan.
Ketika menyadari pentingnya search engine di blog ini bagi para pembaca, saya sudah pernah mencoba memasangnya. Beberapa bulan yang lalu, saya mencoba memasang widget search engine yang disediakan Blogger, tapi entah mengapa search engine itu tidak berfungsi. Artinya, meski saya telah memasangnya di blog ini, search engine itu tak bisa digunakan. Setiap kali saya memasukkan kata kunci ke dalamnya, search engine tidak pernah bisa menemukannya. Akhirnya saya lepas kembali.
Saya awam dalam hal-hal begituan, jadi saya pun menanyakan masalah itu pada beberapa teman. Menurut mereka yang cukup ahli dalam masalah seperti ini, tidak berfungsinya search engine di blog saya tersebut karena script-nya bentrok dengan script anti-copas yang saya pasang di blog.
Saya pun kemudian melepaskan script anti-copas yang ada di blog ini, dan kembali memasang widget search engine. Namun, entah mengapa, search engine itu tetap tidak berfungsi. Berkali-kali saya memasukkan kata kunci ke dalam search engine tersebut, namun mesin pintar buatan Google itu tetap tidak dapat menemukan satu pun kata kunci yang saya cari. Kesimpulannya, search engine itu tetap tidak bisa digunakan di blog ini.
Karena tetap tidak tahu apa masalahnya, saya kembali bertanya pada teman-teman yang ahli. Kali ini, kata mereka, script search engine itu bentrok dengan script Google Analytics yang saya pasang di blog, sehingga tetap tidak dapat berfungsi. Karena yang mengatakan hal itu seorang ahli, saya pun percaya. Maka saya pun lalu melepaskan script Google Analytics dari blog, dan hasilnya adalah bencana.
Entah karena saya keliru menghapus script atau karena hal lain, tiba-tiba tampilan blog ini rusak. Memang tidak rusak-rusak amat, tapi tampilannya tidak serapi sebelumnya, alias jadi berantakan.
Oh, well, ini mengerikan, pikir saya. Bagaimana pun, tampilan blog yang berantakan itu tidak enak dipandang, sehingga saya pun jadi malas membaca-baca isinya. Ini tentu tidak bisa dibiarkan. Maka, akhirnya, saya pun dengan terpaksa mulai mencari template lain untuk menggantikannya.
Mencari template baru, bagi saya, adalah pekerjaan yang cukup melelahkan. Karena saya termasuk “rewel” dalam hal pemilihan template. Selain harus sesuai dengan keinginan dan kebutuhan saya, template pengganti itu harus memiliki loading yang ringan—atau bahkan kalau bisa sangat ringan. Tak peduli sebagus apa pun sebuah template, saya tidak tertarik jika loading-nya berat.
Dan rupanya saya berjodoh dengan template ini. Ya, template yang sekarang kalian lihat ini. Secara tampilan, template yang sekarang tentu jauh lebih bagus dibanding template terdahulu yang sangat sederhana. Template baru ini juga sangat fungsional, karena sesuai keinginan saya. Di atas semuanya itu, template baru ini juga telah memiliki widget search engine bawaan, sehingga saya tidak perlu memasangnya sendiri.
Tapi lagi-lagi search engine ini tetap menjadi masalah. Sama seperti dulu, search engine template ini pun tetap tidak mau berfungsi jika saya memasang script Google Analytics atau script anti-copas. Jika script-script itu saya pasang, maka saya bahkan tidak bisa memasukkan kata apa pun ke dalam search engine. Kesimpulannya, saya memang tidak boleh memasang script-script itu di blog ini.
Jadi begitulah. Saya pun akhirnya mengalah demi kenyamanan pembaca yang ingin mudah menemukan catatan-catatan lama saya di blog. Agar search engine di sini benar-benar dapat digunakan para pembaca, saya pun rela membuang script anti-copas maupun script Google Analytics. Saya berharap blog ini lebih nyaman sekaligus lebih mudah digunakan.
Akhirnya, saya pikir, script-script itu mungkin memang tidak terlalu saya butuhkan. Script anti-copas itu saya tanamkan dengan maksud agar tulisan saya tidak dibajak oleh orang lain.
Tetapi, akhirnya saya menyadari, bahwa pembajakan—dalam hal ini pembajakan tulisan—tidak bisa dibatasi dengan sebuah script, karena ada banyak cara untuk dapat menerobosnya. Pembajakan lebih berhubungan dengan moral pelakunya, karena ayam yang berkeliaran tanpa kandang pun tidak akan hilang di tengah masyarakat yang bermoral.
Begitu pun script Google Analytics. Sekarang saya pun menyadari bahwa sebenarnya saya tidak terlalu membutuhkannya. Saya tidak menjadikan blog ini sebagai tempat berbisnis yang mengharuskan laporan pasti tentang berapa banyak orang yang “kesasar” ke sini dan berbagai laporan tentangnya. Saya menulis di blog ini sebagai sarana menuangkan pikiran, isi hati, kegelisahan, dan saya—sebenarnya—tak pernah peduli ada yang membacanya atau tidak. Jadi saya sama sekali tidak membutuhkan laporan dari Google Analytics.
Jadi, kawan-kawan, kalau kalian kebetulan termasuk orang yang suka membaca-baca catatan saya di blog ini, saya berharap tampilan baru blog ini dapat membuat kalian lebih nyaman menggunakannya. Akhir kata, terima kasih karena telah menjadi teman dalam perjalanan kegelisahan saya.