“Jangan bunuh aku…” rintih Nirina. Suaranya makin memelas. “Aku… aku mau melakukan apa pun untukmu, tapi biarkan aku hidup. Jangan bunuh aku…”
Sekarang kapak tajam itu terangkat, dan jarak mereka semakin dekat. Nirina tahu, sekali kapak itu terayun kepada dirinya, nasibnya akan sama dengan kawan-kawannya—mati dengan leher menganga mengerikan.
“Kumohon, jangan bunuh aku…” Nirina kini berlutut memelas, meminta dikasihani, dan ia merasakan air matanya jatuh. Lilin di tangannya semakin memendek, jari-jarinya terasa panas dilelehi cairan lilin. Detak jantungnya yang sejak tadi tak beraturan kini semakin tak karuan, karena menyadari ajalnya semakin dekat. “Jangan bunuh aku… Jangan bunuh aku…”
Tidak ada jawaban.
Sosok di hadapannya hanya diam, memandanginya, penuh teror, dengan kapak yang masih terangkat di tangan.
BUKU INI BISA DIDAPATKAN DI TOKO-TOKO BUKU
DI SELURUH INDONESIA,
ATAU DI TOKO BUKU ONLINE DI INTERNET
DI SELURUH INDONESIA,
ATAU DI TOKO BUKU ONLINE DI INTERNET