Selalu kagum pada blog yang loading page-nya butuh puluhan
menit. Kagum pada orang-orang yang mau membukanya.
—@noffret
Salah satu blog yang sangat terkenal di dunia maya adalah Terselubung, yang dulu beralamat di http://terselubung.blogspot.com. Blog itu sangat terkenal, karena beberapa hal.
Pertama, konten atau artikelnya sangat banyak—jumlahnya mencapai ribuan. Kedua, blog itu terkenal sebagai blog copy-paste terbesar di Indonesia—karena konten di dalamnya hasil copy paste dari blog-blog lain. Ketiga, blog itu memiliki trafik yang sangat tinggi—pengunjung hariannya mencapai puluhan ribu. Keempat, berdasarkan desas-desus di antara blogger, penghasilan admin blog itu mencapai 20 juta rupiah per bulan (sumber lain menyebutkan 40 juta per bulan).
Tetapi, puncak kegemparan menyangkut blog Terselubung terjadi ketika akhirnya Google “membantai” blog itu tanpa ampun. Pada 22 Juli 2013, tepat pukul 07.00 WIB, blog Terselubung di-banned oleh Google, dan hilang dari dunia maya. Setelah bertahun-tahun berjaya sebagai blog “nomor satu” di Indonesia, akhirnya Terselubung harus “mampus” setelah Google menjatuhkan vonis kematian untuknya.
Sebenarnya, satu tahun sebelum di-banned permanen, Google pernah menonaktifkan blog Terselubung, sebagai peringatan. Tapi rupanya Terselubung tetap membandel—mereka terus melakukan copy paste seenaknya. Karena Terselubung tidak mau sadar, Google pun hilang kesabaran. Blog Terselubung dihapus permanen, ribuan artikel di dalamnya lenyap dari internet, penghasilan jutaan rupiah per bulan hilang, dan pemiliknya mungkin nangis darah berbulan-bulan.
Fenomena blog Terselubung dan dihapusnya blog itu oleh Google seperti menjadi pelajaran yang amat keras bagi blogger mana pun yang suka copy paste seenaknya. Bayangkan, jika blog sebesar dan seterkenal Terselubung saja dibantai oleh Google akibat copy paste, apalagi blog kelas ecek-ecek? Artinya, Google tidak punya ampun untuk para pelanggar di internet, siapa pun akan disikatnya jika melanggar aturan.
Meski bukan Tuhan yang Maha Kuasa, tapi bagaimana pun juga Google adalah “penguasa” di dunia maya—setidaknya saat ini. Nyaris semua web/blog di internet mengandalkan Google untuk mendatangkan pengunjung. Dalam hal ini, Google punya aturan yang tak bisa diganggu gugat, yang salah satunya pelarangan copy paste. Karenanya, patuhi aturan Google, dan kau akan selamat. Langgarlah aturannya, dan pergilah ke neraka.
Sebagian orang yang awam internet—seperti saya—mungkin bertanya-tanya, kenapa Google sampai sekeras itu memberlakukan aturan? Bukankah tugas Google, sebagai mesin pencari, hanya menemukan dan menunjukkan web/blog mana saja yang relevan dengan kata kunci yang diketikkan pengguna internet? Kenapa Google harus susah-payah mengontrol blog-blog itu agar menuruti aturannya?
Saya juga awam internet, jadi saya pun mengajukan pertanyaan-pertanyaan itu, lalu mencari jawabannya. Dari pencarian jawaban itu, saya mendapatkan beberapa pelajaran penting—yang mungkin masih terselubung—yang sekarang ingin saya bagikan di sini. Catatan ini saya tujukan bagi orang-orang awam internet seperti saya. Jadi, buat para master, kalian boleh menyingkir, karena pasti lebih paham.
Pada saat ini, Google adalah mesin pencari nomor satu di dunia maya. Itu benar, dan memang itulah faktanya. Tapi jangan lupa, mesin pencari di internet bukan hanya Google. Di internet, ada ratusan mesin pencari lain yang mungkin belum seterkenal Google, dan mereka ingin mengalahkan Google. Artinya, meski menjadi mesin pencari nomor satu, Google harus berupaya menjaga agar mereka tetap tak terkalahkan.
Karena adanya persaingan itu, masing-masing mesin pencari terus berupaya memperbaiki dan menyempurnakan diri—termasuk Google. Semuanya berambisi menjadi nomor satu. Salah satu upaya Google dalam memperbaiki diri adalah dengan memberlakukan aturan yang ketat sekaligus keras terhadap web/blog yang diindeksnya, khususnya pada blog-blog yang menggunakan platform milik Google, yaitu Blogger.
Sebagai mesin pencari, Google ingin menjadi yang terbaik, yang paling bermanfaat, sekaligus yang paling tepat, sehingga orang tetap menggunakannya. Selama Google bisa memenuhi prasyarat itu, orang akan tetap menggunakan Google. Karenanya, Google pun selalu mengusahakan hasil pencarian yang didapatkannya benar-benar tepat seperti yang diinginkan pengunjung internet yang mengetikkan kata kunci di mesin pencarinya.
Sekarang bayangkan. Suatu waktu, kita mengetikkan kata kunci “Cinderella” ke mesin pencari Google. Karena asal mengindeks, Google tanpa sengaja “menjerumuskan” kita ke blog copy paste kelas sampah yang di dalamnya menawarkan iklan judi, pornografi, serta aktivitas ilegal seperti hacking dan cracking. Blog sampah itu bisa menempati peringkat teratas di Google karena menggunakan BlackHat SEO.
Kira-kira bagaimana reaksi kita ketika mengalami hal semacam itu? Jawabannya jelas, kita misuh-misuh! Setidaknya, kita jengkel karena Google membawa kita ke tempat yang tidak tepat. Jika itu terjadi berkali-kali, kita pun mulai memikirkan untuk menggunakan mesin pencari lain, semisal Yahoo!, Bing, atau lainnya, karena berkesimpulan mesin pencari Google tidak bisa diandalkan.
Nah, hal itulah yang sangat tidak diinginkan Google!
Google ingin para pengguna internet tetap menggunakan mesin pencari miliknya. Untuk tujuan itu, Google harus memastikan diri untuk hanya mengindeks web/blog yang tepat, sesuai keinginan pengunjung. Dalam tujuan itulah Google kemudian memberlakukan aturan yang ketat sekaligus keras terhadap web/blog yang diindeksnya, dan siapa pun harus mematuhi aturan itu jika ingin tetap diindeks Google.
Ini bukan lingkaran setan—saya menyebutnya lingkaran malaikat. Para blogger butuh Google untuk mendatangkan pengunjung. Pengunjung butuh Google untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. Google butuh pengunjung untuk selalu menggunakannya. Dalam lingkaran itu, Google tahu mereka harus lebih berpihak pada pengunjung, dan bukan pada para blogger.
Apa artinya itu? Google ingin memberikan yang terbaik bagi para penggunanya, meski untuk itu Google harus “membantai” blog-blog yang tidak beres, demi para penggunanya tidak kecewa. Dan dalam “pembantaian” itulah blog Terselubung menjadi salah satu korbannya.
Padahal, bagi saya pribadi, blog Terselubung tidak jelek-jelek amat. Meski blog itu mengandalkan artikel-artikel hasil copy paste, tapi setidaknya Terselubung masih jujur karena menyebutkan sumbernya. Selain itu, kekayaan artikel di blog Terselubung juga layak diacungi jempol, karena tentunya butuh waktu dan kerja keras untuk bisa mengumpulkan ribuan artikel dalam satu blog. Terakhir, nilai plus yang juga dimiliki Terselubung adalah loading-nya yang relatif ringan, setidaknya jauh lebih ringan dibanding blog-blog sama yang mengandalkan artikel copy paste.
Tetapi, meski begitu pun, Google tetap tak punya ampun untuk Terselubung. Di mata Google, Terselubung telah melanggar aturan mereka, yaitu pelarangan copy paste. Karena Terselubung menggunakan platform Blogspot, maka Google pun menghapusnya. Sekali lagi, kenyataan dihapusnya blog Terselubung memberi pelajaran penting bagi kita semua, bahwa urusan copy paste bukan urusan remeh di internet.
Apakah hanya copy paste yang dibenci Google? Tidak! Secara umum, Google juga membenci web/blog yang berbau judi, memuat konten pornografi, berbau SARA, menyebarkan aktivitas ilegal seperti hacking dan cracking, serta penggunaan cara SEO (Search Engine Optimization) yang curang. Di sisi sebaliknya, Google menyukai blog yang memuat konten orisinal, bermanfaat, dan dicari banyak orang. Di atas semuanya itu, yang mungkin jarang kita tahu, Google menyukai blog yang loading-nya cepat.
Jika parameter di atas kita gunakan untuk menilai blog Terselubung, sepertinya kesalahan blog tersebut hanya satu, yaitu memuat konten copy paste. Sejauh yang saya tahu, blog Terselubung tidak memuat iklan judi atau pornografi, tidak menyebarkan aktivitas ilegal seperti hacking dan cracking, dan—menurut para master—blog Terselubung tidak mengandalkan SEO, apalagi BlackHat SEO. Artinya, sekali lagi, kesalahan blog Terselubung hanya satu; copy paste.
Sekarang kita lihat, bahkan pelanggaran terhadap satu aturan pun sudah dihukum oleh Google. Dan hukumannya tidak main-main; dihapus dari dunia maya!
Seperti yang telah disebutkan di atas, kita butuh Google untuk mendatangkan pengunjung ke blog kita. Google mau mendatangkan trafik ke blog kita, dengan sejumlah aturan. Patuhi aturan itu, dan kita pun selamat sentausa. Langgarlah aturan itu, dan silakan pergi ke neraka.