Minggu, 20 Oktober 2013

10 Aktor Hollywood yang Filmnya Selalu Saya Tonton

 Nonton film, kalau aktingnya gak meyakinkan, 
rasanya seperti dibohongi terang-terangan.


Mungkin kebanyakan orang—bahkan teman-teman saya—mengira hobi saya baca buku. Salah! Hobi saya nonton film. Membaca buku, bagi saya, bukan hobi. Tapi kebutuhan. Bahkan primer. Karena itu, saya tidak bisa tidak membaca buku—itu sudah jadi kebutuhan seperti saya butuh makan dan bernapas. Saya bisa mati kalau tidak membaca buku.

Nah, di sela-sela mengerjakan kebutuhan (membaca buku), saya juga kadang meluangkan waktu untuk menikmati hobi (menonton film). Kesukaan saya sih film action. Atau fantasi. Atau drama, jika ceritanya benar-benar bagus atau diperankan aktor/aktris favorit saya.

Menyangkut aktor, ada cukup banyak aktor Hollywood yang saya sukai, jumlahnya mungkin lebih dari 40. Namun, ketika menulis catatan ini, saya sengaja membatasi dan memilih 10 yang benar-benar saya sukai, yang film-filmnya selalu saya tunggu. Berikut ini hasilnya—saya tulis secara alfabetis berdasarkan nama mereka. Mungkin ada satu dua aktor yang juga favoritmu dalam daftar ini.


Brandon Routh


Bagi saya, Brandon Routh adalah cowok paling keren sedunia. Bocah ini seperti tidak lahir di Bumi, tapi... di Crypton! Oh, well, kenyataannya, saya “jatuh hati” kepadanya setelah dia berperan sebagai Superman dalam film Superman Returns. Meski banyak orang bilang Christopher Reeve atau Henry Cavill adalah pemeran terbaik untuk Superman, tapi pilihan saya jatuh pada Brandon Routh. Cowok ini tidak hanya tampan, tapi juga kalem dan elegan.

Yang mengagumkan, Brandon Routh tidak hanya keren dalam film, tapi juga di luar film. Saya telah memperhatikan ratusan foto cowok ini di internet, dan bisa dikatakan semuanya keren! Seperti yang tadi saya bilang, cowok ini seperti tidak lahir di Bumi. Wajahnya seperti dipahat dengan sempurna, postur tubuhnya seperti dibentuk dalam cetakan, dan sikapnya seperti telah terprogram dengan rapi di komputer. Dia benar-benar sosok yang elegan!

Karenanya, saya benar-benar sangat kecewa wa wa wa wa, ketika tahu film Superman terbaru (Man of Steel) tidak lagi diperankan Brandon Routh. Padahal, cuma dia yang paling pas memerankan bocah dari Crypton. Semoga Tuhan mengampuni kekeliruan Hollywood!


Christian Bale

Yang mengagumkan dari Christian Bale adalah kemampuannya dalam mewujudkan karakter yang ia perankan dalam film. Menjadi Trevor Reznik dalam film The Machinist, Christian Bale mewujud sosok introver, kurus, perokok berat, dan depresi, yang bekerja di sebuah pabrik. Kemudian, dalam film Rescue Dawn, dia memerankan serdadu yang tertangkap di Vietnam, dan hidup dalam keputusasaan. Tubuhnya kurus, kotor, dekil, dan tampak sangat menderita.

Dua peran itu mungkin agak mirip. Sama-sama miskin, sama-sama menderita, sama-sama kurus, sama-sama tidak ganteng. Tetapi, ketika memerankan Bruce Wayne dalam film Batman, sosoknya benar-benar berubah. Tubuhnya padat berisi, tampan dan bersih, serta memancarkan sikap percaya diri yang terkesan angkuh, khas bocah milyuner.

Christian Bale yang ada dalam film Rescue Dawn dengan Christian Bale yang muncul dalam film Batman seperti dua orang yang berbeda, dan itulah yang membuat saya kagum! Dia benar-benar tahu menghayati peran, bahkan rela menurunkan berat badannya hingga puluhan kilo—suatu sikap profesional seorang artis yang seharusnya ditiru artis Indonesia.


Daniel Craig

Para penggemar James Bond seharusnya berterima kasih pada Daniel Craig, karena dia mengembalikan sosok asli James Bond sebagaimana yang ditulis Ian Fleming dalam novel-novelnya. Daniel Craig benar-benar sempurna memerankan James Bond sesuai versi Ian Fleming—dingin, berbahaya, mematikan.

Diperankan Daniel Craig, James Bond tidak perlu “dihias” mobil futuristik atau senjata super canggih. Ia sudah “sempurna” tanpa semua itu. Meski sebagian orang mungkin lebih senang Bond diperankan Pierce Brosnan yang tampak “mahal”, tapi Brosnan menjadikan James Bond justru tampak kekanakan. Brosnan terlalu “bersih” untuk James Bond. Selain itu, dia juga kurang “manusiawi”, karena tidak pernah jatuh, tidak pernah kalah, tidak pernah bisa diperdaya.

Karena itu, saya benar-benar bersyukur James Bond diambil alih Daniel Craig. Dia menjadikan James Bond lebih manusiawi, yang meski hebat tapi kadang-kadang terjatuh ketika mengejar musuh, yang meski pintar tapi kadang bisa tertipu, yang meski tangguh tapi terkadang juga kalah. Daniel Craig adalah James Bond, dan James Bond adalah Daniel Craig. As you wish!


Denzel Washington

Entah mengapa, setiap kali melihat Denzel Washington tersenyum, apalagi tertawa, saya selalu terpengaruh ikut tersenyum dan ikut tertawa. Dia memiliki senyum dan tawa menyenangkan, sehingga mampu mempengaruhi orang yang melihatnya. Karena itu pula, setiap kali menyaksikan filmnya, saya selalu menunggu-nunggu saat Washington tersenyum atau tertawa memamerkan gigi-giginya.

Di antara film-film yang diperankannya, saya paling suka Man on Fire. Dalam film ini, Denzel Washington berperan sebagai John Creasy, seorang veteran yang menjadi pengawal pribadi anak konglomerat, yang diperankan aktris cilik Dakota Fanning, yang aktingnya juga sangat mengagumkan.

Bagi saya, semua film yang diperankan Denzel Washington pasti bagus, dan layak ditonton. Lebih dari itu, kesenangan dan kebahagiaan saat menyaksikannya tersenyum dan tertawa, rasanya layak dihargai dengan waktu dua jam duduk diam di gedung bioskop atau di depan layar monitor.


Ian MacKellen

Di antara yang lain, mungkin kecintaan saya pada Ian MacKellen terdengar sangat “tidak akademis”. Jujur saja, saya mulai tertarik mencari film-film Ian MacKellen setelah menyaksikannya memerankan tokoh Magneto dalam trilogi X-Men. Saya mengagumi dan mengidolakan Magneto. Karena kebetulan Magneto diperankan Ian MacKellen—dan dia juga sangat bagus memerankannya—maka saya pun ikut mengagumi Ian MacKellen.

Kenyataannya, orang ini memang hebat dalam berakting. Selain mampu menghidupkan sosok Magneto yang “agung” dan complicated, dia juga hebat dalam memerankan tokoh lain, semisal menjadi veteran Nazi dalam film Apt Pupil, atau menjadi Gandalf dalam Lord of the Ring.

Saya sering membayangkan, kalau saja Ian MacKellen adalah kakek saya, pasti saya akan rajin mengunjunginya, dan bercakap-cakap tentang apa saja dengannya sambil bermain catur. Dia pasti teman bicara yang menyenangkan. Kadang-kadang saya juga berpikir kalau dia sebenarnya memang Magneto.


Jason Statham

Sepertinya semua orang menyukai Jason Statham. Sepertinya sulit menemukan orang yang tidak menyukai Jason Statham. Setidaknya, sampai detik ini saya belum pernah menemukan orang yang tidak suka Jason Statham.

Oh, well, saya suka Statham. Dia benar-benar sosok seorang bocah! Coba sebutkan film yang dibintanginya, dan hampir bisa dipastikan kita akan menyukai aktingnya yang mengasyikkan.

Dalam trilogi Transporter, kita menyaksikannya sebagai “tukang sopir” yang asoy. Dalam Death Race, kita menyaksikannya sebagai narapidana yang asoy. Dalam Chaos dan The Bank Job, kita menyaksikannya sebagai bajingan yang asoy. Dalam Safe, kita menyaksikannya sebagai “orang tidak jelas” yang asoy. Bahkan ketika dikumpulkan dengan bocah-bocah keren lain dalam The Expendable, pesona Statham tetap menonjol. Dan tetap asoy.

Kesimpulannya, Jason Statham adalah bocah Hollywood yang asoy. Pantas saja semua orang menyukainya.


Keanu Reeves

Ketika Hollywood mencari pemeran Neo untuk film The Matrix, mereka benar-benar tepat memilih Keanu Reeves. Rasanya sulit membayangkan Neo diperankan aktor lain. Keanu Reeves, di mata saya, adalah blasteran antara makhluk Bumi dengan makhluk antah berantah. Karena itu pula, sekali lagi Hollywood tidak salah pilih ketika mengastingnya untuk film Constantine dan The Day the Earth Stood Still.

Tetapi, di antara film-filmnya, saya paling suka ketika Keanu Reeves muncul dalam film Speed. Itu salah satu film favorit saya. Sepanjang film, nyaris tidak ada jeda ketegangan dalam film itu—karakteristik film action yang selalu membuat saya tergila-gila. Dan keberadaan Keanu Reeves menjadikan Speed makin istimewa.

Oh, well, terpujilah Tuhan yang telah menciptakan Keanu Reeves. Dan terpujilah Hollywood yang telah mengorbitkan Keanu Reeves.


Matt Damon

Mungkin jarang yang tahu, ketika dulu Matt Damon menyatakan dirinya ingin menjadi aktor, teman-temannya menertawakan. Dia masih SD atau SMP waktu itu—bertubuh kurus, tampak lemah, dengan wajah dan penampilan yang tidak meyakinkan. Karena itu pula teman-temannya tertawa ketika mendengar bocah kuper itu bercita-cita menjadi aktor.

Tetapi Matt Damon percaya pada cita-citanya. Kenyataannya, di dunia ini cuma dia satu-satunya yang percaya bahwa dirinya bisa menjadi aktor. Semua orang meragukannya, bahkan keluarganya. Karena itu, sejak menyatakan cita-citanya, dia pun menempa dirinya sendiri dengan latihan yang nyaris tanpa henti. Berlatih akting, membentuk tubuh, menguatkan otot.

Dalam kata-katanya sendiri, Matt Damon menceritakan, “Setiap pagi, aku selalu berkata pada diri sendiri, ‘Ayo Matt, kita berlatih! Lalu aku berolah raga, berlari, berlatih sampai letih, bahkan sampai mau mati’.”

Sekarang semua usaha dan kerja kerasnya terbayar lunas. Matt Damon telah menjadi salah satu bocah paling diperhitungkan di Hollywood. Ketika sutradara Paul Greengrass ingin memfilmkan serial Jason Bourne sebagai penghormatan kepada mendiang novelis Robert Ludlum, hampir semua bocah Hollywood sepakat memilih Matt Damon. Di antara jutaan penggemar Matt Damon dari seluruh dunia, saya termasuk di antaranya.


Russel Crowe

Russel Crowe adalah aktor—itu fakta yang tak bisa digugat. Sepertinya, orang ini bisa memerankan apa saja dengan keluwesan dan kealamian yang sempurna, sehingga kita bisa menyatakan bahwa sebenarnya dia tidak sedang berakting. Sodorkan naskah skenario kepadanya, dan Russel Crowe akan muncul dari lembaran naskah itu. Tampaknya, Tuhan sengaja menciptakan Russel Crowe untuk memeriahkan Hollywood.

Coba lihat. Dalam Gladiator atau dalam Robin Hood, Russel Crowe mampu menghidupkan sosok yang diperankannya dengan sangat baik.

Oke, mungkin mudah saja memerankan tokoh yang gedebak-gedebuk di arena liar. Tapi ketika bocah ini—maksud saya Russel Crowe—diminta memerankan sosok ilmuwan John Nash dalam A Beautiful Mind, dia juga mampu memerankannya dengan sempurna. Tidak semua orang mampu berpindah dari alam liar ala Robin Hood ke lingkungan akademis ala John Nash!

Jika saya perhatikan, di hampir semua filmnya—The Next Three Days, Body of Lies, American Gangster, dan lainnya—Russel Crowe mampu memerankan semua tokohnya dengan luwes dan alami, seolah-olah dia memang dilahirkan ke dunia untuk menjadi tokoh itu. Karenanya, Russel Crowe adalah aktor—itu fakta yang tak bisa digugat.


Tom Cruise

Coba sebutkan film jelek yang dibintangi Tom Cruise. Sepertinya tidak ada, karena semua film yang dibintangi Tom Cruise pasti bagus. Bahkan Collateral—yang di dalamnya Cruise berperan sebagai antagonis kejam campur bajingan—tetap dianggap film bagus. Dan orang tetap menyukai Tom Cruise.

Daya tarik utama Tom Cruise, bagi sebagian orang, mungkin tampangnya yang ganteng. Tapi dia juga memiliki kemampuan akting yang hebat. Jika seseorang tidak bisa berakting, iblis di neraka pun akan tahu meski orang itu punya wajah luar biasa ganteng. Orang yang main film karena kegantengan atau penampilannya semata, demi segala demi, sangat membosankan untuk dilihat. Apalagi dilihat sampai dua jam di gedung bioskop yang gelap.

Seorang penulis harus bisa menulis dengan baik. Seorang sopir harus bisa menyetir dengan baik. Seorang guru harus bisa mengajar dengan baik. Seorang tukang sapu harus bisa menyapu dengan baik. Begitu pun seorang aktor harus mampu berakting dengan baik. Jika kebetulan ia bertampang cakep, itu nilai plus. Tapi inti pentingnya tetap pada kemampuan dalam bekerja—apa pun yang dikerjakannya.

Tom Cruise bisa berakting dengan baik. Hal itu, puji Tuhan, juga ditunjang tampang mempesona. Maka film-filmnya pun jadi menyenangkan untuk ditonton. Di antara semua filmnya yang pernah saya tonton, saya paling suka serial Mission Impossible. Dari seri pertama sampai seri terakhir (The Ghost Protocol), filmnya makin bagus dan makin bagus. Jika saya bisa dilahirkan kembali, mungkin saya akan minta dilahirkan sebagai Tom Cruise!

 
;