Jumat, 20 Juni 2014

Plus Minus Belanja Buku di Internet (1)

Jadi, inilah definisi malam Minggu.
Sebuah buku, segelas teh hangat, dan sebungkus
dji sam soe. Tak ada yang lebih indah dibanding itu.
@noffret


Setelah internet menjadi “dunia lain” yang mengiringi kehidupan dunia nyata, berbagai macam kebutuhan pun bisa kita peroleh di internet, dari baju, sepatu, lampu, sampai buku. Sekarang, toko-toko buku tidak hanya berdiri di dunia nyata, tetapi juga menjamur di dunia maya. Entah ada berapa ribu online bookstore yang saat ini telah beroperasi, siap melayani pembeli dari mana saja.

Di Indonesia, ada cukup banyak toko buku internet, yang terkenal maupun yang tidak. Sebagai pecinta buku, saya tentu sangat senang dengan keberadaan toko-toko buku di internet, karena memudahkan saya mendapatkan buku tanpa harus keluar rumah apalagi sampai keluyuran jauh-jauh. Hanya dengan menggerakkan mouse, kemudian mentransfer pembayaran, saya sudah bisa mendapatkan buku-buku yang saya inginkan.

Yang menarik di toko buku internet, mereka memberikan diskon yang lumayan. Kalau dilihat-lihat, bahkan nyaris semua toko buku internet memberikan diskon, sehingga rata-rata membeli buku di internet bisa dibilang lebih murah dibanding membeli buku di toko konvensional (bukan di internet). Diskon yang diberikan rata-rata minimal 15 persen dari harga jual.

Tentu saja pemberian diskon itu sangat wajar, karena pengelola toko buku di internet tidak perlu membangun toko yang menghabiskan uang banyak, tidak perlu menyiapkan rak dan gudang, tidak perlu menggaji satpam dan banyak karyawan, tidak perlu menyediakan ruang parkir kendaraan bagi pembeli, bahkan kadang tidak perlu menyiapkan stok untuk buku-buku terbitan lama. Dengan banyaknya “penghematan” semacam itu, toko buku internet bisa memberikan diskon yang sulit diberikan oleh toko buku konvensional.

Karena fasilitas diskon dan kepraktisannya, saya pun suka berbelanja di toko buku internet. Jika dirata-rata, saya menghabiskan 1 sampai 3 juta per bulan untuk membeli buku, dan toko buku di internet benar-benar memanjakan kebutuhan saya. Selama betahun-tahun, saya telah berlangganan pada beberapa toko buku di internet, dan sejauh ini lancar-lancar saja, dalam arti layanan mereka bisa dibilang cukup memuaskan. 

Berkaitan dengan hal itu, berikut ini plus minus berbelanja buku di internet, yang didasarkan pada pengalaman saya selama menjadi pelanggan mereka. Jika kebetulan ada pengelola toko buku internet yang membaca catatan ini, semoga uraian ini bisa menjadi masukan positif.


Plus!

Nilai plus pertama yang diberikan toko buku internet, seperti yang disebutkan di atas, adalah diskon. Pemberian diskon di toko buku internet bisa dibilang wajib, karena pertimbangan seperti yang dijelaskan di atas. Karenanya pula, toko buku internet yang tidak memberikan diskon bisa dibilang tidak menarik. Kalau harus memilih sama-sama tidak ada diskon, saya akan memilih belanja buku di toko konvensional, karena mereka lebih layak menerima pembelian dari konsumen, mengingat besarnya modal yang harus mereka sediakan.

Kelebihan lain yang dimiliki toko buku internet adalah luasnya pilihan. Berbeda dengan toko buku konvensional, toko buku internet tidak memerlukan ruangan luas dan rak-rak untuk memajang buku yang ditawarkan. Mereka hanya membutuhkan laman web untuk menata buku-buku yang ingin ditawarkan pada pembeli. Karena itu, toko buku internet pun sangat leluasa dalam menyediakan buku, karena mereka tidak dibatasi ruangan sebagaimana toko buku konvensional. 

Sebaliknya, seluas apa pun sebuah toko buku konvensional, ruangan mereka tetap terbatas. Karena keterbatasan itu pula, banyak toko buku konvensional yang memberlakukan sistem rotasi bagi buku-buku yang mereka pajang di rak.

Biasanya, toko buku konvensional akan memberikan kesempatan bagi satu judul buku untuk mejeng di rak selama satu sampai tiga bulan. Dalam jangka waktu itu, nasib sebuah buku akan ditentukan oleh pembeli. Jika buku itu dianggap laris, jatah waktu mejeng di rak bisa diperpanjang. Jika tidak, maka buku itu terpaksa harus keluar dari rak toko untuk digantikan buku-buku baru yang telah siap menunggu di gudang.

Karena adanya pemberlakuan sistem rotasi semacam itu, kadang-kadang kita kesulitan mencari sebuah buku di toko buku konvensional, karena buku yang kita cari kebetulan telah lama terbit dan terhitung kurang laris atau tidak terkenal. Bisa jadi, buku yang kita cari sebenarnya masih ada atau bahkan masih banyak, tapi tidak lagi ada di toko buku konvensional, karena telah dikembalikan ke gudang penerbit.

Dalam hal itu, toko buku internet memberikan solusi yang mudah. Karena tidak perlu merotasi buku-buku yang mereka pajang, toko buku internet pun bisa tetap menawarkan buku-buku terbitan lama di laman web-nya, selama penerbit yang menerbitkan buku itu memang masih menyediakan. Jika ada pembeli yang tertarik pada buku tersebut, pengelola toko buku internet tinggal memintanya pada penerbit.

Di toko buku internet, saya sering menemukan buku-buku terbitan lama yang sudah tidak tersedia di toko-toko buku konvensional. Bagi saya itu sangat menyenangkan. Dulu, sebelum ada toko buku di internet, saya harus keluyuran kesana kemari hanya untuk mendapatkan sebuah buku. Sekarang, keberadaan toko buku di internet memudahkan pencarian. Tinggal masukkan judul buku atau nama penulis di kolom pencarian, dan buku yang dicari langsung tertemukan.

Kemudahan dan ketersediaan buku-buku tertentu memang juga ditentukan oleh banyaknya jaringan yang dimiliki oleh toko buku bersangkutan. Ada toko buku internet yang menjalin hubungan dengan banyak penerbit, namun ada pula yang hanya menjalin kerjasama dengan beberapa penerbit saja. Dalam hal itu, sebuah toko buku internet akan lebih mungkin memberikan pilihan lebih banyak jika jumlah penerbit atau distributor yang berhubungan dengan mereka juga lebih banyak.

Lanjut ke sini.

 
;