UKDW Yogya masang foto mahasiswinya yang berjilbab di baliho. Lalu ada orang Islam yang marah. Sebagai sesama orang Islam, aku merasa sedih.
Dosen di USD Yogya menghentikan ujian di kelas, karena ada mahasiswa muslim yang mau shalat Jumat, dan menunggu sampai si mahasiswa kembali.
USD adalah universitas kaum Jesuit dari agama Katolik. Mahasiswa muslim di sana minoritas. Tapi di sana ada toleransi dan saling menghargai.
Yang mengerikan, sebenarnya, bukan buldoser yang mengancam di depan kita, melainkan rayap-rayap yang menggerogoti dari dalam.
Sering kali aku malu, dan risih, dan sedih, menjadi bagian mayoritas yang merasa bisa sewenang-wenang dan tak adil terhadap minoritas.
Tembok Cina yang meraksasa tidak hancur oleh musuh, tapi justru digerogoti para penjaganya. Ironi kekuatan yang merasa paling besar.
Dulu, orang-orang percaya Tembok Cina dapat terlihat dari luar angkasa. Kenyataannya tidak, dan sudah dibuktikan. Tapi mereka tetap percaya.
Hal-hal besar selalu mengandung ironi. Termasuk yang merasa paling besar (atau paling benar) sendiri.
Mungkin agak ironis, bahwa satu-satunya kota yang justru dapat dilihat dari angkasa hanya Las Vegas; kota yang paling sadar penuh dosa.
*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 14 Desember 2016.