Terus terang, aku heran jika ada pria dan wanita yang hanya saling kenal di dunia maya, dan saling jatuh cinta, lalu bertemu dengan perasaan sama-sama menjadi kekasih. Tentu saja itu hak mereka, tapi aku sulit melakukan yang mereka lakukan. Karena tidak adanya "proses nyata".
Cinta, dalam pikiranku, adalah "rangkaian proses". Dunia maya hanya berfungsi sebagai "saringan" untuk menemukan seseorang yang menarik kita. Tapi cinta (menurutku) harus terjadi di dunia nyata, melalui proses kebersamaan, saat dua orang berinteraksi secara nyata, di dunia nyata.
Cinta datang dari KEBERSAMAAN, bukan berasal dari KEBIASAAN. Inilah yang dikacaukan dunia maya. Hanya karena BIASA membaca blog seseorang, atau BIASA memandangi foto-foto seseorang di Instagram, kita mengartikannya cinta. Tidak, itu sekadar kesenangan atau kekaguman, bukan cinta.
Ada hal penting di dunia nyata, yang tidak bisa digantikan dunia maya. Yaitu, dunia maya bisa menciptakan KEBIASAAN, tapi tidak bisa menggantikan KEBERSAMAAN. Hanya dunia nyata yang memungkinkan dua orang menjalani KEBERSAMAAN... dan dari situlah kita bisa berharap cinta datang.
Dalam pikiranku yang mungkin naif, dunia maya hanya untuk mengekspresikan diri, mencari informasi, membaca berita, menikmati humor di timeline, mengenal dan berinteraksi dengan orang-orang lain, atau untuk membeli barang di marketplace. Bukan untuk mencari dan mendapatkan pacar.
Aku memang mengenal beberapa orang yang menjalin hubungan hingga menikah, dan keduanya aktif di dunia maya. Tapi mereka sebelumnya sudah kenal di dunia nyata. Atau, mereka kenal di dunia maya, lalu menjalin kebersamaan di dunia nyata. Tidak tiba-tiba jatuh cinta di dunia maya.
*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 17 Desember 2017.