Minggu, 19 Januari 2020

Noffret’s Note: Consent

Terus terang aku iri pada cowok yang pedenya luar biasa, hingga bisa modusin banyak cewek sekaligus. Wong aku mau nyapa satu cewek saja bingungnya luar biasa.

"Consent itu penting," kata orang-orang. Yang tidak mereka pikirkan, mungkin, consent tidak hanya dari pria ke wanita, tapi juga sebaliknya. Pria harus yakin bahwa pertemuannya dengan wanita sebagai apa, sehingga terhindar dari risiko, sebagaimana wanita menghindari risiko.

Dalam hubungan pria-wanita, secara tak sadar kita menempatkan wanita sebagai sub-ordinat. Akibatnya, ketika terjadi sesuatu yang tak diinginkan, pria menjadi pihak yang disalahkan. Di situlah perlunya consent, dari pria maupun wanita, agar tidak ada yang merasa dirinya korban.

Dalam suatu hubungan, pria maupun wanita tidak ingin tertipu. Pria tidak ingin dijebak, dan wanita tidak ingin dikibuli. Karena itulah perlu adanya consent sejak awal, agar masing-masing menyadari hubungan secara bertanggung jawab. Karena itu pula, consent harus dari dua pihak.

Contoh consent dalam draft kasar » http://bit.ly/2e9Wxha

Bayangkan kita bertemu dan saling kenal di dunia maya, dan saling tertarik, atau bahkan saling jatuh cinta. Apakah aku akan menemuimu? Tidak, sebelum ada consent! Karena, bisa jadi, saat bertemu di dunia nyata, kau kecewa melihatku... atau sebaliknya. Itulah pentingnya consent.

Sejujurnya, aku lebih nyaman berinteraksi dan menemui sesama pria yang kukenal di dunia maya, daripada wanita. Ketika berinteraksi dengan sesama pria, hingga saling bertemu di dunia nyata, kami sama-sama sadar hanya ingin berteman. Tapi wanita... urusannya lebih membingungkan.


*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 17 Desember 2017.

 
;