Saat ini ada berbagai media sosial, dari blog (untuk tulisan panjang), Twitter (untuk tulisan pendek/singkat), Instagram (untuk foto), YouTube (untuk video), hingga Facebook (untuk berinteraksi layaknya dalam kehidupan sosial sehari-hari). Sampai kini, aku masih nyaman di blog.
Mungkin karena faktor kebiasaan (senang membaca), sampai sekarang aku lebih mampu menikmati konten dalam bentuk tertulis, khususnya tulisan yang panjang dan asyik. Saat membaca sesuatu, aku merasa bisa "masuk" ke dalam tulisan yang kubaca, dan benar-benar bisa menikmatinya.
Hal serupa tidak—atau mungkin belum—bisa kualami saat menikmati konten dalam bentuk foto atau video. Ketika melihat foto-foto di Instagram, misalnya, aku sering berpikir, "Ini bukan duniaku." Entah kenapa, aku merasa "asing" saat melihat foto-foto itu, meski foto-foto itu bagus.
Sementara saat menikmati konten video, misal di YouTube, aku sering tidak sabar. Ketika menikmati tulisan, aku bisa membacanya dengan sangat cepat, tanpa meninggalkan satu huruf pun, sehingga bisa memahami isinya dalam waktu singkat. Hal itu tak bisa kulakukan saat nonton video.
Latar belakang itulah yang membuatku tetap konsisten menulis di blog, dan tidak tergoda dengan Instagram atau YouTube. Karena aku hanya tahu cara menulis, dan lebih senang menikmati konten dalam bentuk tulisan. Tentu saja ini kelemahan, dan aku tidak sedang membanggakannya.
*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 17 Desember 2019.