Kamis, 20 Juli 2023

Aku Suka Berpikir Sederhana

Ini yang kupikirkan, dan selalu kulakukan. Di dunia nyata, maupun di dunia maya. Jika aku tertarik pada seorang wanita, aku akan mendekatinya—sekali, dua kali—dengan baik dan sopan. Jika dia tidak merespons, artinya dia tidak tertarik, dan aku akan berhenti. Selesai.

Ketika mendekati wanita, banyak pria yang mengalami perangkap psikologis klise; ego defense mechanism; mengira sikap negatif wanita sebagai kepura-puraan, lalu berusaha mati-matian mendekatinya lagi, lagi, dan lagi, dan percaya bahwa kelak wanita itu akan luluh.

Sebagai pria, aku lebih suka berpikir sederhana. Jika seorang wanita tertarik, dia akan tertarik. Jika seorang wanita tidak tertarik, dia tidak tertarik. Selesai. Tanpa drama macam-macam, tanpa fafifu wasweswos seperti adegan sinetron. Hidup sudah rumit, tak perlu dibikin rumit.

Mungkin sebagian wanita memang suka main drama; bertingkah tidak tertarik padahal sebenarnya tertarik. Well, itu risiko dia. Pria menghadapi risiko penolakan ketika mendekati wanita. Dan wanita menghadapi risiko “salah sikap” saat merespons pendekatan pria. It’s fair.

Maksudku, wanita perlu tahu bahwa sikap jinak-jinak keparat—maaf, jinak-jinak luwak—mungkin memang berfungsi saat dimainkan pada sebagian pria, tapi itu tidak akan berfungsi untuk sebagian yang lain. Karena tidak semua pria punya waktu selo untuk bermain drama.

Nyatanya memang ada pria yang menyukai sikap jinak-jinak merpati ala wanita—biasanya pria yang memang punya banyak waktu luang untuk hal-hal semacam itu. Tapi bukan berarti semua pria pasti begitu. Karenanya, “semua pria sama saja” itu salah sejak dalam pikiran.

 
;