Dilraba Dilmurat itu nama unik. Kayaknya cuma dia satu-satunya di dunia yang punya nama itu.
Omong-omong soal Dilraba Dilmurat, aku teringat sesuatu.
Di salah satu tempat di Afrika, ada budaya unik terkait lamaran perkawinan. Ketika seorang pria melamar wanita yang akan dinikahinya, dia harus mengirim sejumlah kerbau. Jika tidak bisa kerbau, kambing atau sapi juga bisa.
Dalam budaya di tempat itu, jumlah kerbau yang dikirim biasanya tergantung pada kecantikan si wanita yang akan dinikahi. Semakin cantik si wanita, semakin banyak kerbau yang akan dikirim pihak pria. Umumnya, para wanita di sana mendapat 2 sampai 20 kerbau saat lamaran.
Lalu, suatu hari, seorang pria jatuh cinta pada seorang wanita di sana. Menurut penduduk setempat, wanita itu tidak cantik, dan mereka membayangkan si wanita hanya akan mendapat 2 kerbau saat lamaran.
Tapi ternyata mereka keliru. Pria yang melamar wanita itu mengirim 200 kerbau.
Penduduk gempar. Wanita tercantik yang mereka kenal, dulu hanya mendapat 20 kerbau. Sekarang, wanita yang mereka anggap tidak cantik justru mendapat 200 kerbau.
Ketika pria yang melamar ditanya kenapa mengirim kerbau sebanyak itu, dia menjawab, “Bagiku, dia wanita tercantik.”
Ketika resepsi perkawinan digelar, penduduk di sana pun berdatangan, akibat kegemparan yang ditimbulkan oleh banyaknya kerbau yang diterima si wanita. Dan rata-rata orang yang datang menyatakan bahwa seumur hidup mereka baru menyaksikan pengantin wanita secantik itu!
Kecantikan wanita itu kini tampak memancar indah, dan mereka takjub. Bagaimana keajaiban itu bisa terjadi?
Pria yang menikahi wanita itu menyatakan, “Kalau kau memperlakukan seorang wanita seolah dia tercantik di dunia... dia akan menjadi yang tercantik di dunia.”
Kisah itu aku baca di buku Chicken Soup for The Soul, meski tidak ingat apa judulnya. Tapi aku selalu mengingat kisahnya, dan pelajaran yang tersembunyi di sana.
*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 23 September 2021.