Lagi baca jurnal ilmiah, dan dari tadi merasakan kepala mau pecah. Ini salah satu isinya:
Banyak ibu rumah tangga yang didiagnosis menderita HIV, khususnya saat mereka hamil, dan secara spontan kita pun menuduh si suami (yang mungkin jajan di luar) dan menularkannya ke si istri.
Tapi bagaimana jika si suami kenyataannya bersih dari HIV dan sama sekali tidak pernah melakukan hubungan seks selain dengan istrinya?
Jawabannya, menurut jurnal dan beberapa buku yang sedang kupelajari: Kehamilan bisa membuat seorang wanita didiagnosis HIV positif!
Ini sangat mengejutkan, khususnya bagiku. Selama ini aku berpikir seperti kebanyakan orang, bahwa ibu-ibu rumah tangga yang didiagnosis HIV itu tertular suaminya yang gak beres. Ternyata yang "gak beres" belum tentu si suami, tapi juga media yang digunakan untuk tes HIV.
Kenyataannya, masih berdasarkan jurnal dan buku-buku yang sedang kupelajari, media/sarana yang digunakan untuk tes HIV (termasuk Test ELISA dan Western Blot) ternyata sangat riskan. Siapa pun bisa dinyatakan HIV positif, meski sebenarnya tidak mengidap HIV sama sekali. Kok bisa?
Berikut kutipan yang kuterjemahkan, "Semua test antibodi HIV sangat tidak akurat. Satu alasan bagi ketidakakuratan tersebut adalah; berbagai jenis virus, bakteri, dan antigen lainnya, dapat menyebabkan sistem imun untuk membuat antibodi yang juga bereaksi sama dengan HIV."
Akibatnya, masih dari kutipan yang kuterjemahkan, "Kalau kau sedang menderita atau baru saja sembuh dari flu, cacar, hepatitis, TBC, pneumonia, herpes, kanker, diare, dan lupus, hasil test HIV bisa mendiagnosismu HIV positif!"
Termasuk kalau kau sedang hamil dan menjalani tes HIV.
Cukup itu saja. Kalau ocehan ini kuteruskan, nanti ada yang nuduh aku termakan teori konspirasi.
Kalau tertarik ingin tahu lebih lanjut, silakan baca uraian Profesor Jacob Segal, ahli biologi di Humboldt University Jerman, di Jurnal Science edisi 1985 (227: 173-177).
Selain menulis artikel-artikel di jurnal ilmiah, Jacob Segal juga menulis buku yang mencengangkan, "AIDS: USA Home-made Evil".
Ada juga buku lain yang mengupas HIV/AIDS dengan sama mencengangkan, "What if Everything You Knew About AIDS is Wrong" karya Christine Maggiore.
"Kok kamu rajin banget, ya. Sudah larut malam gini masih mempelajari jurnal dan membaca buku..."
Ya sebenarnya sih ingin ndusel sama mbakyu! Tapi karena tidak punya mbakyu ya terpaksa (memaksa diri) untuk ndusel sama buku. Mosok ngene wae ora paham?
*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 26 April 2019.