Saya lagi duduk sendirian sambil menikmati udud, ketika seorang bocah lewat, kemudian mendekati batu besar yang ada di pinggir jalan.
Di depan batu besar, bocah itu tampak diam sejenak, lalu berkata dengan suara keras, “Dia adalah hedot! Dia adalah hedot! Oh, oh, oh!” Setelah itu dia menepuk batu dengan cukup keras, tiga kali. Dia kembali tampak diam sejenak di depan batu, lalu pergi meneruskan langkah.
Saya tertarik menyaksikan itu.
Setelah udud habis, saya mendekati batu besar di sana, diam sejenak di hadapannya, lalu berkata dengan suara keras, “Dia adalah hedot! Dia adalah hedot! Oh, oh, oh!” Setelah itu saya menepuk batu dengan cukup keras, tiga kali. Saya kembali diam sejenak di depan batu, lalu pergi meninggalkannya.
Jiwa bocah saya terasa damai.