Di TL-ku sedang ada cowok tolol yang dikeroyok cewek-cewek pintar. Senang melihatnya.
Cowok-cowok tolol (kau tahu yang kumaksud), tidak hanya ada di medsos, khususnya Twitter, ada jauh lebih banyak di dunia nyata. Mereka menatap hidup, pernikahan, dan pasangan, dengan sangat naif. Sementara itu, ada banyak bangsat yang mengompori mereka agar cepat kawin.
Kenyataan itulah yang membuatku miris. Selain cowok tolol, di dunia ini juga ada cewek-cewek yang sama tololnya, yang menatap hidup dan perkawinan dengan sama tolol. Mereka bisa dibilang "belum tahu apa-apa". Dan mereka dikompori agar segera kawin. Dasar tolol, mereka pun kawin!
Ketika sepasang orang tolol kawin dan beranak-pinak, apa yang terjadi? Kau tahu jawabannya, dan itulah dasar serta alasan kenapa kita harus memerangi bangsat-bangsat yang doyan memprovokasi orang lain cepat kawin. Bangsat-bangsat itulah perusak manusia dalam arti sesungguhnya.
Orang tolol yang belum kawin selalu ada kemungkinan untuk bisa disadarkan, karena hidup serta pikirannya masih luas. Mari bantu mereka. Tapi orang tolol yang sudah kawin dan beranak pinak, mereka sudah "tak terselamatkan", karena pikiran serta hidup mereka sudah sangat sempit.
Aku jadi terpikir untuk membentuk organisasi atau komunitas, bernama Indonesia Tanpa Orang Tolol. Misinya adalah menyadarkan sesama, bahwa hidup tidak sesempit atau sependek selangkangan, dan bahwa tujuan hidup manusia bukan cuma untuk kawin dan beranak pinak lalu keblangsak.
Aku percaya, kelak di masa depan, akan tiba suatu masa ketika manusia menyadari bahwa kawin dan beranak pinak hanyalah pilihan, dan bahwa orang-orang yang suka memprovokasi orang lain cepat kawin dan beranak pinak tanpa persiapan adalah para penjahat kemanusiaan yang menjijikkan.
*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 14 Maret 2019.