Zaman SMA dulu, di kota saya ada tren yang aneh, yaitu—apa istilah yang tepat, ya?—eksistensi geng. Jadi, pada masa itu, di mana-mana ada grafiti yang “memperkenalkan” nama geng si pembuat grafiti. Ada geng, misalnya, bernama Alpaz, dan grafiti “Alpaz” muncul di mana-mana, di berbagai tembok, reruntuhan dinding, pintu-pintu toko, dan lain-lain. Grafiti itu sangat jelas dibuat menggunakan cat semprot.
Selama waktu-waktu itu, ke mana pun saya pergi selalu menjumpai grafiti dari cat semprot dalam aneka warna. Diam-diam saya menghafal beberapa nama geng yang sering saya jumpai di coretan grafiti, di antaranya Sloven, Anjal, Kizruh, sampai Sekte Sesat.
Waktu itu, saya berpikir “Sekte Sesat” adalah nama geng paling menakutkan yang pernah saya temukan grafitinya. Sampai kemudian saya menemukan yang lebih menakutkan ...
... yaitu Sekte Sesat Pemuja Psikopat.