Sabtu, 20 September 2025

Glorifikasi Mi Instan

Selain kucing, hal lain yang sering muncul di TL-ku adalah glorifikasi mi instan. Aku menyebutnya “glorifikasi”, karena puja-puji yang dilayangkan pada mi instan sudah sampai taraf tak masuk akal—setidaknya menurutku. Seolah tidak ada makanan lain di dunia selain mi instan.

Selama bertahun-tahun, aku pernah mencoba berbagai macam merek mi instan, rebus maupun goreng, dari yang standar sampai yang mahal. Dan menurutku, semua mi instan itu... B aja. Belum pernah aku makan mi instan lalu “terkesan” seperti orang-orang di Twitter yang memujanya.

Jadi, aku bertanya-tanya, apakah cara masakku yang keliru? Atau mungkin perlu menambahkan bumbu-bumbu dan sayur tertentu yang dibeli sendiri? Atau bagaimana? Intinya, aku heran kenapa orang-orang begitu memuja kelezatan mi instan, sementara menurutku biasa saja. 

Mungkin aku perlu kencan dengan seseorang yang biasa masak mi instan dan memuja mi instan, dan melihat cara dia memasak mi instan, dan aku ikut mencicipinya, untuk membuktikan semua glorifikasi di TL. Tapi intinya aku hanya ingin berkencan dengan seseorang saja, sih.

Iki aku ngomong opo?

 
;