Minggu, 01 Desember 2013

Noffret’s Note: Kutukan Pengetahuan

Pepatah lama, ”Makin banyak membaca, makin sadarlah kita banyaknya hal yang ternyata belum kita tahu.”
—Twitter, 18 Juli 2013

Pepatah baru, “Makin banyak membaca, makin sadarlah kita banyaknya hal mengerikan yang mungkin sebaiknya tidak kita tahu.”
—Twitter, 18 Juli 2013

Kadang-kadang, tidak tahu adalah berkat. Karena ketidaktahuan menempatkan kita di jalur aman. Setidaknya, kita merasa aman.
—Twitter, 18 Juli 2013

Sebaliknya, pengetahuan sering menempatkan kita pada tempat rawan, penuh dilema, kegelisahan, dan menimbulkan perasaan gelisah, tertekan.
—Twitter, 18 Juli 2013

Mengetahui suatu hal adalah kesalahan, namun kebanyakan orang lain menganggapnya kebenaran, adalah kondisi yang sungguh menekan.
—Twitter, 18 Juli 2013

Menyadari bahwa suatu hal adalah jalan yang benar, namun mayoritas menganggapnya salah, adalah kondisi yang sangat membingungkan.
—Twitter, 18 Juli 2013

Pengetahuan adalah berkat. Mungkin memang benar. Mungkin pula, tergantung jenis pengetahuannya. Karena pengetahuan kadang menjadi kutukan.
—Twitter, 18 Juli 2013

Sejarah ditulis oleh pemenang, katanya. Sekarang, aku mulai khawatir, bahwa pengetahuan pun ditulis oleh para pemenang.
—Twitter, 18 Juli 2013

Saat suatu pihak memiliki otoritas untuk membagi atau menyimpan suatu pengetahuan, saat itulah pengetahuan menjadi monopoli para pemenang.
—Twitter, 18 Juli 2013

Atau, saat suatu pihak bisa memanipulasi suatu pengetahuan sebelum disebarkan, saat itu pula para penerimanya mulai menjadi pecundang.
—Twitter, 18 Juli 2013

Yang mengerikan, kita mulai memasuki zaman gelap semacam itu, ketika berbagai jenis pengetahuan telah terdistorsi berbagai kepentingan.
—Twitter, 18 Juli 2013


*) Ditranskrip dari timeline @noffret

 
;