Jika Tuhan menginginkan kita menjadi diri sendiri,
mengapa kita harus mati-matian menentangnya?
—@noffret
mengapa kita harus mati-matian menentangnya?
—@noffret
Saya meyakini bahwa sekian milyar manusia yang pernah hidup di bumi ini, yang sedang hidup dan yang akan hidup, tidak ada dan tidak akan pernah ada satu pun yang sama dengan diri kita.
Masing-masing orang memiliki keunikannya sendiri-sendiri, bahkan seumpama sepuluh bayi dilahirkan dalam keadaan kembar pun masing-masing akan memiliki ciri khasnya sendiri-sendiri. Padahal, jika Tuhan mau, tentunya Dia bisa menciptakan sekian banyak manusia yang benar-benar serupa, baik fisik maupun psikisnya. Tetapi tidak, Tuhan sengaja menciptakan kita—masing-masing kita—dalam bentuk berbeda-beda.
Inilah modal besar yang telah diberikan Tuhan untuk kita gunakan dalam kehidupan ini. Setiap orang telah diberikan suatu keistimewaan yang tidak diberikan kepada orang lain. Yang perlu kita lakukan, sebenarnya, bukan mengikuti mode atau tren dengan ikut-ikutan menjadi sosok lain, tetapi menjadi diri sendiri dengan menonjolkan keistimewaan yang kita miliki secara unik ini.
Mengikuti budaya konformitas (selalu berupaya untuk sama dengan orang lain) hanya akan menjadikan kita budak lingkungan, serta kehilangan jati diri.
Jadilah diri sendiri, adalah nasihat paling mendasar bagi setiap manusia.