Sekarang, duit 50 ribu cuma dapat 3 bungkus rokok.
Sepuluh tahun mendatang, duit segitu
mungkin cuma dapat tusuk gigi.
—Twitter, 19 Juli 2013
Inflasi terjadi karena konspirasi Yahudi. Ini serius.
—Twitter, 19 Juli 2013
Inflasi terjadi karena bank membuat uang dari kehampaan,
sehingga jumlah uang melebihi barang yang tersedia.
Maka logis jika harga naik.
—Twitter, 19 Juli 2013
Bank-bank di negara mana pun mengikuti aturan
bank dunia. Bank dunia dimiliki, bahkan diciptakan,
oleh sekelompok Yahudi.
—Twitter, 19 Juli 2013
Kebanyakan orang mengira, uang dibuat oleh negara.
Tidak, uang dibuat oleh bank, yang terlepas dari negara.
—Twitter, 19 Juli 2013
Kenapa bank-bank menciptakan uang lebih banyak?
Karena itu menguntungkan mereka, sebagai pengendali uang,
meski akibatnya inflasi terjadi.
—Twitter, 19 Juli 2013
Inflasi sengaja diciptakan, agar negara di mana pun kolaps,
kemudian bergantung pada Bank Dunia dan IMF.
Keduanya dikendalikan Yahudi.
—Twitter, 19 Juli 2013
Untuk setiap negara yang butuh bantuan karena inflasi,
Bank Dunia dan IMF mau membantu, tapi tidak gratis.
Mereka menentukan sejumlah syarat.
—Twitter, 19 Juli 2013
Semakin besar bantuan (utang) yang diberikan,
persyaratan IMF dan Bank Dunia semakin rumit.
Dan syaratnya dibuat oleh sekelompok Yahudi.
—Twitter, 19 Juli 2013
Begitulah cara pengaruh Yahudi masuk
ke negara mana pun, melalui jalan jerat utang akibat inflasi
yang mereka ciptakan. Termasuk Indonesia.
—Twitter, 19 Juli 2013
Sekarang, setiap anak Indonesia yang baru lahir
ikut menanggung utang negara. Mungkin kita tidak sadar,
tapi utang selalu menuntut bayar.
—Twitter, 19 Juli 2013
Dan utang-utang itu kian membesar, karena bertambah,
juga karena inflasi. Artinya, semakin tahun, utang kita
pada Yahudi semakin besar.
—Twitter, 19 Juli 2013
Di sinilah ironisnya. Kita mengutuk Yahudi,
meneriakkan konspirasi mereka, tapi kita hidup
di bawah bayang-bayang uang dan kuasa mereka.
—Twitter, 19 Juli 2013
Yahudi terlalu cerdas untuk membalas kita dengan kekerasan.
Mereka membalas kebencian kita, tapi diam-diam,
dengan cara yang lebih mematikan.
—Twitter, 19 Juli 2013
Konspirasi Yahudi, atau zionis Israel, itu memang benar ada.
Dan konspirasi itu telah, sedang, juga terus bekerja.
Diam-diam, tanpa teriak.
—Twitter, 19 Juli 2013
Tanpa kita sadari, setiap hari kita sedang dijajah
dan diperas Yahudi. Dan penjajahan yang paling
mematikan ada di bank, ada pada uang kita.
—Twitter, 19 Juli 2013
Kita masukkan uang ke bank, dan kita menyebutnya
menabung. Kita senang, karena dapat bunga.
Kelihatannya kita untung, tapi sebenarnya rugi.
—Twitter, 19 Juli 2013
Semakin hari, uang kita mungkin tampak bertambah.
Itu hanya ada di atas kertas. Dalam realitas,
uang kita terus berkurang. Karena inflasi.
—Twitter, 19 Juli 2013
Jika dulu menabung membuat kita kaya, sekarang
menabung membuat kita miskin. Mungkin kita tidak sadar,
tapi begitulah yang terjadi.
—Twitter, 19 Juli 2013
Tak peduli sebesar apa pun bunga yang kita peroleh
dari bank atas pokok tabungan kita, inflasi
yang lebih besar terus menggerusnya.
—Twitter, 19 Juli 2013
Makin tahun, pergerakan inflasi semakin cepat,
dan terus membesar. Karena bank terus menciptakan
uang dari kehampaan. Kita makin miskin.
—Twitter, 19 Juli 2013
Kelak, akan tiba suatu masa ketika negara-negara kolaps,
dan Bank Dunia serta IMF berkuasa. Ketika itu terjadi,
dunia pun milik Yahudi.
—Twitter, 19 Juli 2013
Karena itulah, jika sekarang duit 50 ribu cuma bisa
dapat 3 bungkus rokok, sepuluh tahun mendatang
mungkin cuma bisa dapat tusuk gigi.
—Twitter, 19 Juli 2013
Omong-omong, Black Menthol ini keras sekali menthol-nya.
—Twitter, 19 Juli 2013
*) Ditranskrip dari timeline @noffret