Seorang bocah curhat dengan wajah nelangsa, “Nasibku benar-benar apes. Aku tuh punya mbakyu, tapi kayak nggak punya mbakyu.”
Saya menyahut dengan wajah yang tak kalah nelangsa, “Kamu masih lumayan. Nasibku lebih parah. Aku tuh nggak punya mbakyu, tapi selalu kepikiran kalau aku punya mbakyu. Jadinya kayak orang halusinasi.”