Rabu, 25 Januari 2017

Agama dan Pernikahan

Ada lelaki nyuruh-nyuruh orang lain cepat kawin, karena katanya rezeki akan lancar. Tapi dia nyuruh-nyuruh istrinya ikut kerja nyari nafkah.

Perilaku orang yang suka menyuruh-nyuruh orang lain cepat kawin itu benar-benar oksimoron yang menggelikan, sekaligus tragis.

Ada lelaki menyuruh orang cepat kawin dengan dalih agama. Tapi dia juga nyuruh istri mencari nafkah. Itu konyol sekaligus seenaknya sendiri.

Giliran nyuruh orang kawin pakai dalih agama. Giliran mencari nafkah tidak pakai dalih agama yang sama. Tolol apa konyol... apa bangsat?

Agama memang mengimbau agar orang menikah. Tapi agama juga MEWAJIBKAN suami mampu memberi nafkah layak. Istri tidak wajib mencari nafkah!

Kalau menggunakan dalih agama untuk menyuruh orang cepat menikah, gunakan pula ajaran agama dalam urusan nafkah. Jangan seenaknya sendiri.

Agama mengimbau agar orang (lelaki) cepat menikah. ITU BELUM TITIK. Lanjutannya, dengan catatan TELAH MAMPU. Jangan dipotong seenaknya!

Agama memang mengimbau agar orang cepat menikah, tapi bukan asal menikah tanpa persiapan! Ada syarat yang harus dipenuhi terlebih dulu.

Menyuruh-nyuruh orang lain cepat menikah tanpa persiapan, dengan dalih ajaran agama. Ngawur! AGAMA MANA PUN TIDAK MENGAJARKAN SEPERTI ITU.

Kalau mau ngemeng agama, menuntut ilmu lebih utama daripada menikah. Ajaran agama MEWAJIBKAN menuntut ilmu, tapi menikah... hanya SUNAH.

Ini ajaran agama, “Menuntut ilmu WAJIB atas muslim lelaki dan muslim perempuan.” Tapi menikah... hanya SUNAH. Siapa yang mewajibkan?

Apa pun alasanmu, agama MEWAJIBKAN untuk menuntut ilmu. Tapi menikah tidak wajib, dan hanya SUNAH. Bahkan hukumnya bisa mubah sampai haram.

Tak peduli apa pun kondisimu, kau tetap WAJIB menuntut ilmu. Tapi menikah... hanya SUNAH. Karena hukum menikah tergantung kondisimu.

Menikah dihukumi SUNAH, jika dengan niat dan persiapan yang baik. Tapi hukumnya bisa HARAM jika dengan niat buruk dan tanpa persiapan.

Orang yang pecicilan kawin tanpa persiapan, sebenarnya bukan sedang mematuhi ajaran AGAMA. Tapi mematuhi ajaran SELANGKANGANNYA.

Agama mengajarkan, “MENIKAHLAH, JIKA TELAH MAMPU.” Selangkangan mengajarkan, “MENIKAH TIDAK PERLU PERSIAPAN, DAN TIDAK PERLU NUNGGU MAMPU!”


*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 2 Desember 2016.

 
;