“Menikah akan membuatmu tenteram dan bahagia.”
AKU TIDAK PERCAYA.
ORANG TUAKU MENIKAH, DAN YANG MEREKA HADAPI ADALAH KEMISKINAN, KEKURANGAN, KEHIDUPAN YANG BEGITU SULIT, HINGGA AKU MENJADI KORBAN KEPAHITAN, KEKEJAMAN, DAN KETIDAKBAHAGIAAN MEREKA.
“Anak-anak memiliki rezeki sendiri-sendiri.”
AKU TIDAK PERCAYA.
REZEKI KEPARAT MACAM APA YANG MEMBUATKU TERSIKSA SEJAK KECIL, DAN HARUS MENANGGUNG LUKA SEUMUR HIDUP, HINGGA AKU MENGUTUK KELAHIRANKU, DAN BEBERAPA KALI INGIN BUNUH DIRI?
....
....
Jangan pernah mengatakan—apalagi mendoktrinkan—hal-hal yang tidak kaupahami, dan jangan pernah menghakimi orang lain yang nasibnya tidak pernah kaualami.