Sabtu, 25 November 2017

Pajak dan Utang

Sri Mulyani: Masalah Utang Diceritakan
Seolah "The Big Problem" Kita kom.ps/AFyDIZ
@kompascom


Sri Mulyani ingin kita menganggap utang ribuan triliun sebagai "hal biasa". Itu mengerikan, karena rakyat (kita semua) yang menanggungnya.

Yang tidak dipikirkan kebanyakan orang terkait utang negara adalah... satu orang punya kebijakan, dan kita semua yang menanggung akibatnya.

Misi Sri Mulyani tampaknya cuma dua; Satu, menarik pajak rakyat sebanyak-banyaknya. Dua, menumpuk utang negara sebanyak-banyaknya.

Jika rakyat dibelit aneka pajak yang makin membelit, dan di waktu sama ditimbuni utang yang terus menumpuk... bisa membayangkan akibatnya?

Perbudakan manusia ditandai dua hal yang mudah dikenali: Pajak dan Utang.

Jika kelak ada capres yang bersumpah akah mengurangi pajak rakyat dan berhenti menumpuk utang negara... aku akan bersumpah mendukungnya.

Pajak rakyat dan utang negara adalah dua hal yang mengubah manusia menjadi budak. Dan jika ada "budak", tentu ada "tuan". Sudah paham?

Kita hidup di era perbudakan modern. Rantai yang mengikat leher kita bernama pajak, dan cemeti yang melukai punggung kita bernama utang.


*) Ditranskrip dari timeline‏ @noffret, 29 Agustus 2017.

 
;