Yang dulu pernah ngefans Primus di era sinetron
awal 2000, mungkin sekarang pangling melihatnya.
Dia seperti tetanggaku yang orang biasa.
—@noffret
awal 2000, mungkin sekarang pangling melihatnya.
Dia seperti tetanggaku yang orang biasa.
—@noffret
Suatu sore menjelang maghrib, Primus dan Nafa Urbach bertengkar. Waktu itu bulan puasa, dan mereka baru pulang syuting untuk suatu acara televisi. Primus masih pacaran dengan Nafa, waktu itu, dan mereka biasa bersama saat berangkat atau pulang syuting. Sore itu, mereka juga baru selesai syuting, lalu melangkah mendekati mobil. Di depan mobil itulah, mereka bertengkar.
Saat sampai di depan mobilnya, Primus baru sadar, kunci mobil entah ada di mana. Dia meraba-raba saku baju dan celana, tapi kunci tak ditemukan. Nafa Urbach, yang mungkin capek sekaligus ingin segera pulang, tak kuasa menahan emosi. Sementara Primus masih bingung mencari-cari kunci mobilnya, Nafa marah, “Kamu gimana sih, Mas?” (Di masa itu, Nafa memanggil Primus dengan sebutan ‘Mas’).
Lalu mereka bertengkar, hingga beberapa menit.
Peristiwa itu terjadi bertahun-tahun lalu. Primus maupun Nafa mungkin sudah lupa. Tapi saya tidak pernah lupa. Karena, bertahun-tahun kemudian, insiden menjelang maghrib itu membawa saya pada pelajaran penting tentang cinta.
....
....
Kalian yang sudah puber pada awal 2000-an tentu mengenal Primus, artis sinetron yang nyaris setiap hari muncul di televisi, membintangi banyak acara, sinetron, juga serial. Nama lengkapnya Primus Yustisio. Di era popularitasnya, Primus adalah anak muda yang ganteng, berwajah bersih, enak dilihat, tipe yang mungkin didambakan banyak wanita di zamannya.
Pada masa itu pula, Primus menjalin hubungan dengan Nafa Urbach. Kalian pasti tahu siapa wanita ini. Mengawali kariernya sebagai penyanyi—dan sempat dianggap sebagai penerus Nike Ardilla—Nafa Urbach juga terjun ke dunia sinetron, dan populer sebagai artis sinetron Indonesia.
Ketika Primus dan Nafa pacaran, semua orang ikut senang. Mereka pasangan serasi, dan banyak yang mengharapkan mereka dapat melangsungkan hubungan sampai pernikahan.
Tetapi, suatu hari, mereka putus.
Setelah tidak lagi menjalin hubungan, Primus maupun Nafa melanjutkan kehidupan sendiri-sendiri. Mereka masih aktif sebagai artis sinetron, masih sering muncul di televisi, masih kerap menghiasi pemberitaan media, tapi kali ini sudah tak lagi terlihat berdua seperti semula. Belakangan, Nafa Urbach menemukan pengganti Primus, dan menjalin hubungan baru dengan Zack Lee. Sementara Primus menambatkan hatinya pada Jihan Fahira.
Kisah baru dimulai.
Sejak itu, Nafa sering terlihat bersama pasangan barunya, sebagaimana Primus juga sering terlihat mesra dengan kekasihnya. Belakangan, kita tahu, Nafa Urbach menikah dengan Zack Lee, sementara Primus menikah dengan Jihan Fahira. Sejak itu, jalan hidup mereka berubah.
Orang-orang bijak mengatakan, “Kalau kau ingin melihat seperti apa asli seseorang, lihatlah setelah dia menikah.” Pernyataan itu, sebenarnya, membutuhkan uraian dan penjelasan panjang, tapi mari kita persingkat dengan mengambil salah satu sudutnya.
Setelah menikah, Nafa Urbach masih aktif sebagai artis, masih sering muncul di televisi, masih sering menjadi pemberitaan di media. Sosoknya juga makin cantik, makin seksi, dan makin bersinar. Zack Lee tampaknya pasangan yang tepat bagi Nafa Urbach, dan pernikahan mereka menjadikan Nafa Urbach makin indah (meski belakangan mereka bercerai.)
Hal sebaliknya terjadi pada pasangan Primus dan Jihan Fahira. Setelah menikah, kemunculan mereka di hadapan publik makin lama makin berkurang. Belakangan, keduanya bahkan tidak lagi tampil sebagai artis, karena memilih menjalani kehidupan sebagai orang biasa. Keluarga Primus bahkan tidak memiliki akun media sosial di internet, sebagai bukti bahwa mereka telah meninggalkan hiruk-pikuk publisitas.
Saat ini, sosok Primus telah jauh berbeda dengan Primus yang dulu. Jika dulu wajahnya bersih dan klimis, sekarang kumisnya cukup lebat. Jika dulu penampilannya seperti bocah gaul ibu kota, sekarang tampak bersahaja, seperti umumnya orang kebanyakan. Dia bahkan sering terlihat mengenakan peci.
“Anak-anakku tidak percaya kalau ayah mereka dulu seorang artis,” ujar Primus.
Lalu bagaimana dengan Jihan Fahira? Tampaknya, Jihan benar-benar pasangan sempurna untuk Primus. Meski dulu dia juga artis terkenal yang biasa menjalani kehidupan glamor dan selalu menjadi pusat perhatian, Jihan juga bersedia meninggalkan semua itu, dan menjalani kehidupan sebagai orang biasa. Jika ada istri salihah di bawah langit, Jihan Fahira pasti salah satunya.
Pernikahan telah menunjukkan seperti apa asli Primus. Bahwa pria yang sekian tahun lalu tampak sangat metropolit dan modern, menjadi artis terkenal yang dipuja banyak wanita karena glamor dan mewah, ternyata seorang pria biasa. Primus bahkan termasuk “pria kuno” yang senang punya banyak anak, dan dikelilingi keluarga besar. Saat ini, dia telah memiliki empat anak, meski ingin punya enam anak.
Dalam hal itu, dia beruntung, karena Jihan memiliki kecenderungan serupa, yang lebih bahagia menjadi istri dan ibu, dan damai bersama keluarga. Saat melihat Primus dan Jihan Fahira berkumpul bersama anak-anak mereka, siapa pun akan menyadari bahwa mereka lebih bahagia saat ini, daripada ketika dulu masih jadi artis dan sering muncul di televisi.
Lalu bagaimana dengan Nafa Urbach? Seperti yang dibilang tadi, Nafa masih aktif sebagai artis. Meski belakangan mulai menghilang, khususnya setelah punya anak, Nafa Urbach nyaris tak berubah. Dia masih cantik dan menawan, seperti umumnya artis, dan kamera-kamera wartawan selalu senang meliput sosoknya. Pendeknya, Nafa Urbach masih seorang selebritas, dulu maupun sekarang.
Hari ini, melihat kehidupan Primus dan keluarganya, serta Nafa beserta keluarganya, kadang saya berpikir sendiri.
Apa jadinya jika dulu, Primus dan Nafa Urbach tidak putus? Apa yang sekiranya terjadi, jika Primus menikah dengan Nafa Urbach? Mungkin publik Indonesia akan senang, karena mereka pasangan serasi. Tapi apakah mungkin jalan kehidupan mereka akan seperti sekarang?
Jika menikah dengan Nafa Urbach, apakah Primus akan menemukan pilihan hidupnya yang sejati—menjadi orang biasa, tidak lagi tampil sebagai artis yang glamor dan mewah? Mungkin ya, karena pada akhirnya orang memang akan menemukan tujuan dan pilihan hidup. Tapi jika Primus memilih menjalani kehidupan sebagai orang biasa seperti sekarang, apakah Nafa Urbach akan bersedia?
Sejujurnya, saya tidak yakin Nafa Urbach akan bersedia menjalani kehidupan sebagai orang biasa, karena dia lebih senang menjalani kehidupannya seperti semula—glamor dan mewah. Tentu saja ini hanya soal pilihan, dan kita tidak bisa menyalahkannya, karena masing-masing orang punya pilihan dan cara hidup sendiri.
Karenanya, ketika Primus putus dengan Nafa, hingga akhirnya menikah dengan Jihan Fahira, saya takjub merenungi kenyataan itu. Jihan Fahira benar-benar tepat untuk Primus, karena ternyata juga memiliki pilihan hidup yang sama. Atau, setidaknya, Jihan bersedia mengikuti jalan hidup pasangannya.
....
....
Kita akan tahu seperti apa aslinya seseorang, setelah dia menikah. Sebagaimana kau tidak akan pernah yakin seperti apa pasanganmu sekarang, sebelum kalian bersumpah untuk hidup bersama sampai mati dalam pernikahan.