Rabu, 20 Oktober 2021

Kebetulan dan Keajaiban

Kamu pernah masuk warung yang sepi, dan tak lama kemudian warung itu ramai? Ya, aku juga pernah. Sering, malah.

Bagaimana itu bisa terjadi? Menurutku ya kebetulan aja, sih. Yang kayak gitu terjadi di mana-mana, pada siapa saja. Tak peduli umpama kita mbah-mbuh sekalipun.

Kamu pernah menghentikan penjual keliling, terus orang-orang ikut beli hingga dagangan orang itu laris? Ya, aku juga pernah. Sering, malah.

Bagaimana itu bisa terjadi? Menurutku ya kebetulan aja, sih. Kenyataannya kita tidak bisa sengaja mengulanginya semau kita.

Tapi kita pasti senang jika diberitahu, "Kamu punya aura positif, hingga bisa menarik orang-orang ke warung yang semula sepi. Kamu punya vibrasi bagus, hingga bisa meramaikan dagangan penjual keliling, hingga orang-orang mengikutimu membeli dagangannya."

Mungkin ada benarnya.

MUNGKIN ada benarnya, bahwa sebagian orang memang punya aura positif atau semacamnya, hingga warung yang semula sepi bisa ramai ketika orang itu datang... TAPI dengan catatan: JIKA ORANG ITU BISA MENGULANGINYA KAPAN PUN DIA MAU, DI MANA PUN TEMPATNYA. Jika tidak, itu kebetulan.

Kamu pernah mendapati anak kecil yang tidak kenal (masih asing) denganmu, tapi "jinak" dan nempel denganmu? Ya, aku juga pernah. Sering, malah.

Kenapa? Menurutku ya kebetulan aja, sih. Kebetulan anak kecil itu suka kita, apa pun alasannya, hingga mau dekat dan "jinak".

Dulu aku pernah "pede", gara-gara ada anak orang (yang tidak kenal aku sama sekali), mau kugendong, bahkan sampai tertidur lelap di pangkuanku. 

Aku mikir, waktu itu, "Aku pasti punya aura bagus!"

Aura bagus apaan? Keponakanku sendiri malah sering kabur kalau dekat denganku!

Kamu pernah stres karena butuh uang, dan tiba-tiba menemukan uang entah di saku celana, di bawah tumpukan koran, di selipan buku, atau semacamnya? Ya, aku juga pernah. 

Bagaimana itu bisa terjadi? Menurutku ya kebetulan aja, sih. Kebetulan yang sama sekali tidak bisa diandalkan.

Tapi kita mungkin akan senang jika diberi tahu bahwa "penemuan uang yang tak disengaja di saat kita butuh" itu adalah tanda semesta mendukung kita.

Ya, aku juga pernah (ingin) percaya dengan kemungkinan itu. Sayangnya, semesta sering kali tak muncul saat aku benar-benar butuh!

Zaman aku kecil dulu, di kampungku ada seorang wanita bernama Markonah. Menurut orang-orang, dia tidak waras. Tak ada orang yang mau mendekat apalagi menyapa Markonah, karena dia memang tampak seperti orang gila, dengan tubuh dekil dan kotor karena tak pernah mandi. Yang ajaib...

Yang ajaib, ke mana pun Markonah pergi, ada puluhan kucing kampung (kucing liar yang tidak dimiliki siapa pun) mengikuti Markonah. Jadi, teman Markonah adalah kucing-kucing. Bahkan ketika Markonah tidur, kucing-kucing itu tidur di sekelilingnya.

Apakah Markonah adalah Catwoman?

Dalam novel atau film, Markonah mungkin akan dikisahkan memiliki "kekuatan" yang menjadikan kucing-kucing terus mengikutinya... dan kita pasti akan senang jika hal semacam itu yang terjadi. Sayangnya, hidup kita tak "sehebat" dalam film, dan Markonah—tentu saja—bukan Catwoman.

Yang menjadikan kucing-kucing sangat setia pada Markonah, hingga mengikuti ke mana pun, karena Markonah memberi makan kucing-kucing itu! Dia kerap mengorek-ngorek sampah di mana pun, dan makanan yang ditemukan ia bagi dengan kucing-kucing yang mengikutinya. Ya, sesederhana itu!

Kamu pikir kenapa para mahasiswa segera masuk kelas, begitu dosen A masuk kelas? Ya tentu saja karena dosen A punya aura yang positif—kalau kamu memang ingin berpikir begitu. Tapi ada jawaban yang lebih masuk akal, ya karena itu memang jadwal dosen A mengajar di kelas!

Ya 11/12 dengan orang-orang kawin yang suka ngemeng, "Kalau dipikir-pikir, penghasilanku tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup, biaya sekolah anak-anak, dan aneka keperluan sehari-hari. Tapi ya ada saja rezekinya."

Kedengarannya hebat, seperti mukjizat. Padahal ya tetap pusing!

Sori, kalau telah mengecewakan. Karena kenyataan sering kali (memang) tak seindah bayangan.

Footnote:

Agar ocehan ini gak surem-surem amat, dan tidak terlalu mengecewakan, sepertinya aku perlu nambahin sesuatu, biar—meminjam istilah media—ada cover both side.

Norman Vincent Peale adalah seorang pengkhotbah yang aktif menulis buku-buku rohani untuk umat Kristiani. Meski aku tidak termasuk umat Kristiani, aku termasuk pembaca buku-buku Norman Vincent Peale, bahkan sangat mengagumi pribadi maupun pemikiran-pemikirannya.

Layaknya penulis religi, Norman Vincent Peale selalu memasukkan ayat-ayat Alkitab dalam teori-teorinya. Dialah orang yang mencetuskan teori "berpikir positif"—istilah yang mungkin terdengar cemen bagi anak kekinian, tapi memiliki arti sangat mendalam saat diuraikan olehnya.

Dan Norman Vincent Peale adalah bukti hidup dari teori "berpikir positif". Sebagai manusia, dia mampu "istiqamah" untuk selalu berpikir positif dalam menghadapi apa pun, kapan pun, di mana pun, dalam situasi apa pun, dan hasilnya hampir mirip mukjizat!

Selama membaca buku-bukunya yang luar biasa, aku kadang berpikir, "Orang ini mungkin wali"—meski tentu saja itu cuma pikiran liarku sebagai bocah. 

Di salah satu bukunya, The Power of Positive Living, dia menceritakan kisah saat berada di bus, dalam suatu perjalanan. 

Di bus itu ada pengamen yang sangat kasar meminta uang pada orang-orang, bahkan dengan ancaman. Norman Vincent Peale menghadapi kenyataan itu dengan berpikir positif, dan mendoakan si pengamen yang kasar, "Semoga Tuhan memberikan kelembutan hati untuknya."

Ketika si pengamen sampai di tempat Norman Vincent Peale, dia tidak meminta uang, apalagi dengan memaksa. Sebaliknya, pengamen itu justru tersenyum tulus dan melewati tempat duduk Norman Vincent Peale dengan langkah-langkah ringan. 

Apakah aku percaya kisah itu? Sangat!

Jadi, aku percaya di dunia ini ada orang-orang yang memang memiliki keistimewaan tertentu, hingga bisa melakukan keajaiban-keajaiban kecil—orang-orang yang pikirannya bersih dari prasangka, yang hatinya sebening salju. Tapi yang jelas bukan orang-orang mbah-mbuh seperti kita!

Umpama orang seperti Norman Vincent Peale masuk ke warung yang sepi, lalu warung itu tiba-tiba didatangi banyak orang hingga sangat laris, aku percaya itu keajaiban.

Tapi kalau aku masuk warung yang sepi, lalu warung itu tiba-tiba ramai, ya itu cuma kebetulan! Siapalah aku ini!


*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 21 Januari 2020.

 
;