Di antara orang-orang yang patut bersyukur di dunia ini adalah orang yang gampang makan apa saja, dan mudah tidur. Orang semacam itu biasanya juga mudah bahagia.
Sayang, aku tidak termasuk ke dalamnya.
Aku sangat suka mi ayam. Tapi tidak doyan jika dibungkus (misal dibawa pulang, atau titip orang lain). Aneh? Mungkin iya. Dan aku tidak tahu apa penyebabnya. Intinya tidak doyan, gitu aja. Sama seperti suka gorengan, tapi harus panas, dan tidak doyan kalau adem.
Mi ayam dan gorengan itu hanya contoh kasus. Ada makanan-makanan lain yang juga aku doyan, tapi jadi tidak doyan jika dalam kondisi-kondisi tertentu. Aku mungkin contoh "orang yang makannya tidak gampang", dan itu bukan contoh menyenangkan. Wong aku juga pusing!
Seperti nasi, misalnya. Itu salah satu masalah besar dalam hidupku, karena aku hanya doyan nasi yang keras (akas), dengan butiran nasi saling terpisah, tidak lembek, dan tidak menggumpal. Mencari warung yang menyediakan nasi seperti itu—khususnya di tempatku—sulitnya luar biasa.
Makanya aku sering iri pada orang-orang yang bisa makan apa saja dengan mudah. Tak peduli mi ayam dimakan di tempat penjualnya atau dibungkus dan dibawa pulang, tak peduli gorengan panas atau adem, tak peduli nasi akas atau lembek. Hidup sepertinya begitu mudah.
*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 8 Februari 2021.