Dulu, waktu menyaksikan Amber Heard dalam film Aquaman, aku berpikir dia seorang mbakyu. Tapi ternyata dia bukan mbakyu.
Jiwa bocahku terluka mendapati kenyataan itu.
Omong-omong soal mbakyu...
Sambil nunggu udud habis.
Dulu aku berpikir Bella Swan adalah mbakyu, dan ternyata dia bukan mbakyu. Dulu aku berpikir Madeleine Swann bukan mbakyu, dan ternyata dia seorang mbakyu. Dalam pikiran bocahku, urusan mbakyu bisa serumit itu.
Dan omong-omong soal Madeleine Swann...
Ketika Madeleine belum lahir, ayahnya (Mr. White) membunuh sebuah keluarga (keluarga Safin). Keluarga Safin memiliki anak, bernama Lyutsifer Safin. Ketika keluarganya dibunuh Mr. White, Lyutsifer selamat... dan dia bertahan hidup hanya untuk membalas dendam.
Bertahun-tahun kemudian, Lyutsifer Safin tumbuh sebagai seorang jenius yang pendiam—ia mendapat gelar doktor di bidang kimia. Dan si jenius-pendiam itu merancang pembalasan dendam mematikan, yang hanya bisa dipikirkan otak paling rumit sekaligus berbahaya di dunia.
Kisah itu simetris dengan perjalanan hidup Hannibal Lecter. Ketika Hannibal masih kecil, ayah ibunya terbunuh dalam perang, sementara adiknya dibunuh—dan dimakan—sekelompok serdadu yang kelaparan. Hannibal mampu bertahan hidup... untuk membalas dendam.
Bertahun-tahun kemudian, Hannibal Lecter tumbuh sebagai jenius dengan sikap elegan—ia mendapat gelar doktor di bidang kejiwaan. Dan dia mulai mencari serta mendatangi orang-orang yang dulu melukainya, lalu menghabisi mereka satu per satu, dengan kekejaman yang brutal.
Kisah-kisah ini, kalau kuteruskan, bisa panjang sekali, dengan sederet nama tokoh yang kisahnya bisa dibilang simetris. Mereka dilukai, mereka bertahan, dan mereka membalas dendam.
Dan inilah fakta mengerikan yang kita tutup-tutupi; dendam adalah energi terkuat di dunia.
Kita diberi tahu bahwa cinta adalah energi terkuat di dunia. Sebenarnya tidak sekuat itu. Faktanya, cinta bisa pudar, hilang, atau bahkan berubah jadi kebencian. Tapi dendam... tidak. Sekali seseorang merancang pembalasan dendam, bahkan iblis di neraka tak bisa menghentikannya.
Tidak ada kekuatan yang mampu menandingi kekuatan dendam. Tidak ada kesabaran yang mampu mengalahkan kesabaran dendam. Orang bisa menunggu bertahun-tahun untuk melancarkan pembalasan dendam, dan selama itu dia bisa bersabar... hingga bahkan bidadari tak bisa mengusiknya.
“Jangan membalas dendam, karena itu tidak baik.”
Menurutku, itu nasihat keliru! Nasihat yang benar adalah, “Jangan pernah menyakiti siapa pun, karena kita tak pernah tahu siapa yang bermasalah dengan kita.” Lyutsifer Safin dan Hannibal Lecter bisa menjadi pengingat atas hal itu.
Seorang mbakyu berkata, "Ingatan itu seperti pisau tajam, Hannibal. Semakin lama kau menyimpannya, kau akan semakin terluka."
Dia benar, tentu saja. Tetapi, sayang, Hannibal Lecter tak pernah lupa.
*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 25 April 2022.