Minggu, 01 Januari 2023

Peradaban Runtuh

We are a minute to midnight.
Bertrand Zobrist


Bau-baunya seperti peradaban yang mulai runtuh.

Omong-omong soal peradaban yang mulai runtuh...

Sambil nunggu udud habis.

Terkait dunia dan seisinya, kesalahan terbesar manusia adalah melihat semuanya dari sudut pandang manusia. Akibatnya adalah paradoks mengerikan. Manusia melihat semua masalah di luar sana... tapi tidak [pernah] menyadari bahwa diri merekalah sumber masalahnya.

Masalah dunia adalah manusia, tapi manusia tidak pernah [mau] menyadari, apalagi mengakui. Karena kesadaran mengenai hal itu akan merusak keyakinan yang dijaga sangat ketat, dan pengakuan atas hal itu akan membawa mereka untuk mempertanyakan eksistensinya.

Orang-Orang Tercerahkan sejak berabad-abad lalu telah menyadari bahwa jika populasi manusia tidak terkendali, bumi seisinya akan binasa. Hanya ada dua pilihan; manusia yang punah, dan bumi tetap lestari... atau pilihan kedua; bumi rusak parah, dan manusia ikut punah.

Karena kesadaran itu, Thanos mengumpulkan Infinity Stones, dan Kurt Hendricks ingin meledakkan nuklir. Tujuannya sama; mengurangi populasi manusia sebanyak-banyaknya. Tapi mereka terlalu naif. Dalam lima dekade setelah kepunahan, populasi akan kembali ke jumlah semula.

Perang Dunia I dan Perang Dunia II jadi bukti tak terbantah. Bahwa jika populasi manusia dikurangi secara paksa, dalam beberapa dekade akan kembali seperti semula. Kota-kota yang hancur akan dibangun kembali, jutaan orang yang tewas akan diganti jutaan kelahiran bayi.

Harus ada cara lain yang lebih baik untuk mengendalikan populasi manusia, demi kelestarian bumi. Dan abad 21 memberi karunia yang tidak diterima orang-orang zaman dulu: Internet! Teknologi ini memungkinkan sesuatu yang tak bisa dilakukan orang-orang di abad-abad lalu.

Melalui internet, Orang-Orang Tercerahkan dari berbagai belahan dunia bisa bersatu, menyebarkan pengetahuan dan kesadaran, dan gerakan ini telah berlangsung sekian tahun lalu, dan akan terus berlangsung dekade demi dekade yang akan datang. 

Dan peradaban perlahan mulai runtuh...

Semakin banyak manusia yang menyadari bagaimana rusaknya bumi, dan mereka melihat bahwa inti masalahnya adalah overpopulasi. Semakin banyak orang mengakui bahwa jika mereka tidak mau berubah, kita semua akan punah. 

Gerakan di seluruh dunia telah dimulai.

Di Korea, di Jepang, di China, AS, bahkan di India hingga Indonesia, gerakan ini makin besar dan akan terus membesar. 

Statistik memperlihatkan bahwa dalam lima dekade ke depan, peradaban Korea, China, dan Jepang, akan runtuh bersamaan. Karena populasi menyusut drastis!

Jika peradaban runtuh karena populasi terus menyusut, siapakah yang dirugikan? TIDAK ADA, kecuali dua pihak. Yang pertama adalah kapitalisme, dan yang kedua adalah akarnya! Karena dua pihak itulah yang selama ini mengeksploitasi manusia seolah hewan-hewan ternak!

Kapitalisme dan akarnya... itulah yang selama ini mengompori manusia agar terus beranak pinak, lalu mereka memanen hasilnya! Jika peradaban runtuh—dan itu akan terjadi dalam beberapa dekade mendatang—dua pihak itu akan ikut runtuh! Dan tidak ada lagi perbudakan!

Sekarang kita mulai melihat, kenapa di dunia ini selalu ada dua kubu yang sepertinya terus berperang. Kubu pertama berusaha mencerdaskan, dan membawa kita pada pengetahuan serta kesadaran... sementara kubu kedua berusaha membawa kita ke belakang, untuk kembali pada kebodohan dan kegelapan.  

Tetapi aku percaya, tidak akan ada yang bisa menghalangi-halangi kesadaran. Sekali api kesadaran manusia telah menyala, ia tak bisa lagi dipadamkan oleh apa pun. Dan Kesadaran itu kini telah menyala di mana-mana, di seluruh dunia.

Dalam beberapa dekade ke depan, kita akan menyaksikan peradaban yang runtuh, satu demi satu, dari Jepang sampai India. Populasi manusia akan terus menyusut, dan kapitalisme akan tumbang, sementara akarnya yang busuk akan tercerabut dari dasar kesadaran manusia. 

....
....

Aku akan menyaksikan saat itu terjadi, dan menatap matahari yang bersinar cerah, bumi yang perlahan-lahan bersih, dan burung-burung kembali bernyanyi. 

And then, seperti yang didengar Tony Stark di ujung ajalnya, seorang Mbakyu akan berkata, “Sekarang kau bisa beristirahat...”

 
;