Selasa, 01 Agustus 2023

Jangan Memaksakan Hubungan

Sejujurnya, aku salut pada cowok yang berusaha menyapa, ngajak ngobrol, atau berkomunikasi dengan cewek, dan terus berusaha, meski jawaban atau respons si cewek tampak dingin, singkat-singkat, atau tidak responsif. Sejujurnya pula, aku tidak punya kemampuan seperti itu.

Kalau aku menyapa seseorang dan dia hanya diam, aku berhenti. Kalau aku mengajak ngobrol seseorang dan dia menjawab singkat-singkat, aku berhenti. Kalau aku membuka komunikasi dengan seseorang dan jawabannya terasa dingin, aku berhenti. Dan aku tidak akan mencoba lagi.

Tentu aku paham kalau cewek kadang bersikap sok jaim, atau jual mahal, dengan menjawab singkat meski sebenarnya juga ingin ngobrol panjang. Tapi itu masalah dia, bukan masalahku. Komunikasi adalah percakapan dua arah, dan itu pekerjaan dua pihak. Tidak usah dibikin rumit!

Aku percaya pada kalimat “jangan memaksakan koneksi”. Kalau seseorang memang “match” dengan kita, semuanya akan berlangsung normal, wajar, dan dua pihak sama-sama nyaman. Tapi kalau kita tidak “match” dengan seseorang, biasanya juga akan sulit untuk menjalin hubungan.

Jika seseorang hanya diam ketika kusapa—atau jawabannya garing/singkat-singkat ketika diajak ngobrol—aku akan mengartikan dia tidak tertarik. Dan jika dia tidak tertarik, kenapa aku harus memaksa? Aku tidak suka mengganggu orang lain, atau merepotkan diri sendiri.

 
;