Seseorang bekerja untukku, dan aku memberi instruksi jelas, mudah, dan sederhana, "Lakukan seperti ini."
Dia menolak, karena menurutnya itu "tidak sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya", jadi dia memaksa agar mengerjakan tugas itu sesuai yang diyakininya.
Aku mengizinkan.
Aku mengizinkan, karena dia yang akan mengerjakan, juga karena menghormati pengetahuannya. Jadi, aku biarkan dia melakukan sesuatu yang jelas-jelas berbeda dari yang kuinstruksikan.
Tetapi, bahkan sebelum dia mulai mengerjakan tugasnya, aku sudah tahu pekerjaan itu akan gagal.
Yang kukhawatirkan akhirnya terjadi. Tadi dia melaporkan hasil pekerjaannya, yang benar-benar gagal, dan meminta izin untuk mengulang pekerjaan tersebut dari awal, kali ini akan ia lakukan sesuai instruksiku semula.
Aku menolak. Aku tidak suka mengerjakan hal sama dua kali.
Kami berdiri bersisian, memandangi hasil pekerjaannya yang gagal total. Dia masih meminta agar diizinkan mengulangi pekerjaannya, dan aku tetap menolak.
Sikap keras kepala kadang perlu dimonumenkan, sebagai peringatan. Bahwa pengalaman sering lebih penting dari pengetahuan.
*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 6 Desember 2020.