Kamis, 20 Februari 2025

Doktrinasi dan Pembodohan di Tabung Gas

Gas tabung 3 kg adalah bukti nyata doktrin Hitler/Goebbels, “Kebohongan yang diulang-ulang akan dipercaya sebagai kebenaran.” Gas tabung 3 kg menunjukkan bagaimana disinformasi yang didoktrinasikan bisa menjadi keyakinan jutaan orang, padahal salah total! 

Kita pasti sering mendengar orang mengatakan, dengan nada menyindir, “Itu orang naik NMax, tapi kok beli gas 3 kilo.” 

Lha terus kenapa? Gas tabung 3 kg memang ditujukan untuk semua warga Indonesia, tak peduli naik NMax atau naik Beat, atau naik BMW sekalipun.

Ucapan berupa sindiran itu muncul, karena mayoritas orang berpikir bahwa gas tabung 3 kg hanya ditujukan untuk masyarakat miskin. Mereka meyakini itu sebagai kebenaran—sebegitu yakin, sampai mereka tidak pernah memeriksa apakah keyakinan itu memang benar. 

Faktanya, keyakinan itu keliru, karena berasal dari disinformasi yang sengaja didoktrinkan berulang-ulang. 

Jika ditelusuri ke akar sejarahnya, gas “dipaksakan” oleh pemerintah untuk mengganti minyak tanah, yang waktu itu populer digunakan masyarakat Indonesia.

Pemerintah ingin masyarakat beralih ke gas, dengan tujuan untuk menghemat subsidi (karena subsidi minyak tanah sangat besar). Agar masyarakat tidak terlalu keberatan meninggalkan minyak tanah dan beralih ke gas, pemerintah pun menyediakan gas dalam tabung 3 kg.

Sejak awal diperkenalkan, gas tabung 3 kg ditujukan untuk semua lapisan masyarakat—siapa pun boleh membeli secara bebas. Waktu itu, pemerintah bahkan menyediakan kompor gas, dan gas tabung 3 kg, secara gratis bagi siapa pun yang bersedia pakai gas.

Dengan beralihnya masyarakat dari minyak tanah ke gas, pemerintah bisa menghemat subsidi dalam jumlah luar biasa besar. Gas tabung 3 kg memang masih disubsidi, tapi jumlahnya jauh lebih kecil dibandingkan subsidi untuk minyak tanah, dan tujuan pemerintah pun tercapai.

Seiring perjalanan waktu, Pertamina—secara sepihak—memasang “stempel” pada gas tabung 3 kg dan menyebutnya “hanya ditujukan untuk masyarakat miskin”. Stempel itu ada di semua tabung gas 3 kg, dan sukses mendoktrinasi masyarakat Indonesia, hingga sangat percaya!

Kenapa Pertamina melakukan hal semacam itu—seenaknya menyebut gas tabung 3 kg hanya ditujukan untuk masyarakat miskin? Itu sebenarnya “akal-akalan” mereka, dan thread ini bisa menjelaskan lebih lanjut.

—@PartaiSocmed, 19 Januari 2019

Jadi, meyakini bahwa gas tabung 3 kg hanya ditujukan untuk masyarakat miskin adalah keyakinan yang salah, karena hasil doktrinasi sepihak. Sayangnya, seperti banyak doktrinasi dan keyakinan umum lain, orang-orang tidak mau memeriksa apakah keyakinannya memang benar.

“Pakai NMax tapi kok beli gas tabung 3 kg?” 

Itu 11/12 dengan, misalnya, “Sudah dewasa tapi kok belum menikah?” 

Mungkin terdengar benar, padahal salah! Karena siapa pun berhak membeli gas tabung 3 kg, sebagaimana siapa pun berhak untuk menikah atau tidak!

Orang-orang meyakini sesuatu yang dianggap benar, padahal salah, tapi tidak mau memeriksa keyakinannya, malah memaksakan keyakinannya pada orang lain. Padahal sesuatu yang dipercaya banyak orang bukan jaminan itu pasti benar.

Setiap kali melihat tulisan “hanya untuk masyarakat miskin” di tabung gas 3 kg, ingat-ingatlah aneka doktrin lain yang selama ini menjajah pikiran dan hidup kita. Doktrinasi dibuat untuk menciptakan keyakinan... bukan kebenaran.


*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 25 Desember 2019.

 
;