Kamis, 26 November 2009

Lost in The Dark

Bayangkan dirimu memasuki perpustakaan umum, dan kau melihat perpustakaan tengah sepi pengunjung, selain seorang lelaki yang sedang duduk membaca buku di salah satu meja. Dia mengangkat mukanya saat melihatmu, dan kau pun tersenyum kepadanya.

Kau mulai mengitari rak-rak perpustakaan, mencari buku yang kauinginkan, kemudian duduk membaca di dekat lelaki tadi. Setelah beberapa saat membaca, kau meletakkan bukumu, menyandarkan punggungmu di kursi, dan kau melihat lelaki itu pun telah selesai membaca bukunya. Kau menyapanya dan mengajaknya bercakap-cakap—dan itulah kesalahan terbesarmu.

Lelaki itu tahu siapa dirimu, dia dapat membaca pikiranmu, dia bisa mengetahui seluruh hidupmu, siapa nama pacarmu, di mana rumahmu, apa pekerjaanmu, bahkan dia pun dapat meramalkan kapan saat kematianmu. Kau sedang berhadapan dengan seorang yang dapat membunuhmu tanpa harus menyentuhmu.

Dan tepat seperti yang diramalkan lelaki itu, kau pun tewas karena kecelakaan dalam kondisi yang amat parah. Kau bukan korbannya yang pertama, karena lelaki itu telah membunuh banyak orang sebelumnya tanpa harus menyentuh mereka.

Polisi-polisi di berbagai tempat berupaya menangkap pembunuh tak dikenal itu, siaran-siaran televisi mengumandangkan kehati-hatian, berita-berita di koran mengumumkan agar waspada, bahkan selebaran-selebaran resmi pun dicetak dan disebarkan dengan tujuan yang sama; menangkap sosok pembunuh itu.

Tetapi... bagaimana mungkin kau dapat menangkap seseorang yang dapat membaca pikiranmu, dan selalu tahu apa yang akan kaulakukan? Bagaimana mungkin kau dapat mengalahkan orang yang dapat membunuhmu, bahkan tanpa harus menyentuhmu...?

 
Lost in The Dark menantang imajinasi kita yang paling liar. Apa yang akan kaulakukan jika kau bisa membaca pikiran orang lain, dan dapat mengetahui seluruh hidup—bahkan menentukan kehidupan seseorang—hanya dengan melihat isi pikirannya? Ini bukan novel biasa—ini literatur rahasia kekuatan pikiran yang belum pernah kita bayangkan.
Deni Suryawinata, Jurnalis

Cerdas, tegang dan mencekam—dari awal sampai akhir...
Diany N. Natasha, Penulis dan Praktisi Media

Dia menguasai apa yang ditulisnya—itulah yang membuat buku ini terkesan begitu nyata sekaligus ilmiah, meski terus membuat kita tercekam dalam ketegangan cerita yang dibangunnya. Penuh pemaparan ilmiah dan trik kejutan yang tak pernah kita bayangkan—sungguh, saya tak bisa berhenti membacanya sejak membuka halaman pertama...
Xaverius Very, Penulis & Penggila Thriller

 
;