Rabu, 26 Agustus 2015

Mulutmu Celengmu

Aku tidak tahu seperti apa isi pikiran dan hatimu. Tapi mungkin aku bisa tahu dari ucapan, kata-kata, dan sikap yang kautunjukkan kepadaku.
—Twitter, 12 Desember 2014

Tebak-tebakan lama, “Pilih kedondong atau durian?” Whatever. Yang paling apes adalah durian isi kedondong. Atau kedondong berkulit durian.
—Twitter, 12 Desember 2014

Tidak ada orang waras yang tertarik pada sampah busuk, kotor, dan menjijikkan... meski itu keluar dari mulutmu.
—Twitter, 13 Desember 2014

Orang lebih mudah mengingat hal-hal buruk, pahit, dan menyakitkan, daripada sebaliknya. Kupikir, itu pelajaran penting untuk jadi manusia.
—Twitter, 13 Desember 2014

Mula-mula, Neraka akan diisi orang-orang yang bermasalah dengan mulutnya. Itu benar. Semoga saja benar. Bahkan jika ternyata Neraka tak ada.
—Twitter, 13 Desember 2014

Manusia disebut manusia bukan karena apa pun. Tapi karena sikap, ucapan, dan perbuatannya. Celeng tidak memahami pengetahuan penting itu.
—Twitter, 13 Desember 2014

“Ucapanku memang kasar, sikapku memang menjengkelkan, tapi hatiku sangat baik.” Oh, well, sayangnya orang tidak tahu seperti apa isi hatimu.
—Twitter, 13 Desember 2014

Saat kenal seseorang, aku tidak pernah mengorek-ngorek hatinya. Yang kuperhatikan adalah ucapan dan sikapnya, untuk memastikan dia manusia.
—Twitter, 13 Desember 2014


*) Ditranskrip dari timeline @noffret.
 
 
;