Ada yang lelah, capek, stres, gagal, dan frustrasi, karena dibuat sendiri. Sudah diberi cara yang mudah, tapi memilih cara yang sulit.
—Twitter, 24 Desember 2015
Ada teman ngajak pergi dari Semarang ke Jakarta naik motor. Mungkin itu menyenangkan, tapi juga pasti melelahkan. Aku memilih naik travel.
—Twitter, 8 Februari 2016
Ada orang mati-matian naik genteng demi membetulkan genteng bocor, padahal takut ketinggian. Kok susah amat? Aku lebih suka manggil tukang.
—Twitter, 8 Februari 2016
Ada orang mau memberi sesuatu, tapi dengan aneka syarat sulit. Ngapain? Di rumah pun, aku bisa mendapatkan yang semacam itu dengan mudah.
—Twitter, 8 Februari 2016
Ada cewek bilang, “Aku mau jadi pacarmu, tapi kamu harus lakukan hal-hal sulit ini.” | Dia tidak mikir, apakah aku memang mau jadi pacarnya.
—Twitter, 8 Februari 2016
Bahkan untuk hal-hal yang jelas mudah pun aku kadang masih mikir untuk melakukan, apalagi untuk hal mudah yang dibikin sulit dan rumit?
—Twitter, 8 Februari 2016
Di dunia ini ada banyak hal yang memang benar-benar sulit. Karenanya, sungguh tolol jika kita mengubah hal-hal mudah menjadi sulit.
—Twitter, 8 Februari 2016
Orang mau bekerja keras dengan harapan hidup bisa lebih mudah. Kalau bisa lebih mudah, kenapa harus mempersulit diri untuk hal-hal mudah?
—Twitter, 8 Februari 2016
Jangan pernah mempersulit sesuatu yang bisa didapatkan orang dengan mudah. Karena itu sungguh tolol sekaligus konyol.
—Twitter, 8 Februari 2016
Prinsip hidupku sangat mudah dan sederhana: Jangan persulit hal-hal mudah, dan lakukan segalanya dengan sederhana.
—Twitter, 8 Februari 2016
Waktu luangku sangat... sangat sedikit. Karena itu aku sangat... sangat membenci hal-hal mudah yang dibikin sulit.
—Twitter, 17 Oktober 2015
*) Ditranskrip dari timeline @noffret.