Ternyata, yang namanya “masyarakat” selalu sama, tak peduli di mana pun tempatnya.
—Twitter, 27 November 2015
Yang paling dibutuhkan masyarakat bukan kebenaran, juga bukan apa pun. Yang paling dibutuhkan masyarakat hanyalah kau sama dengan mereka.
—Twitter, 27 November 2015
Kalau kau hidup di lingkungan masyarakat buta, mereka akan memaksamu mencungkil mata. Pilihannya cuma dua; pergi, atau buta seperti mereka.
—Twitter, 27 November 2015
Masyarakat tidak bisa tidur tenang jika ada satu saja anggotanya dianggap berbeda. Bukti berapa rapuhnya fondasi pikir dan kehidupan mereka.
—Twitter, 27 November 2015
Ada yang lebih mengerikan dari kebodohan. Yaitu masyarakat yang melembagakan kebodohan sebagai kebiasaan, kelaziman, bahkan kewajiban.
—Twitter, 27 November 2015
Hal yang paling sulit ditoleransi masyarakat bukan apa pun... selain perbedaan.
—Twitter, 27 November 2015
Yang lajang dituntut menikah, yang sudah menikah dituntut punya anak, yang sudah punya anak masih dituntut lagi ini itu. Masyarakat!
—Twitter, 27 November 2015
Satu kampung menikah semua, cuma satu yang memilih tidak menikah. Dan masyarakat tidak bisa tidur tenang. Ironis... dan sangat menyedihkan.
—Twitter, 27 November 2015
Ada hal-hal yang merupakan hak pribadi (pilihan) dan hak kolektif (kebersamaan). Yang menjadi masalah, masyarakat ingin semuanya sama.
—Twitter, 27 November 2015
*) Ditranskrip dari timeline @noffret.