Sabtu, 01 Oktober 2016

Kepada Cewek-cewek ABG Bau Popok

Selalu senang melihat pasangan di film-film Hollywood.
Mereka begitu matang, dan dewasa. Tidak seperti di sinetron Indonesia.
@noffret


Suatu hari, seorang artis wanita menikah. Kalau tidak salah ingat, dia menikah saat usianya 30-an, atau menjelang 30. Saya punya perhatian khusus terhadap artis wanita itu, karena pernah jatuh hati kepadanya.

Jadi, saat dia dikabarkan menikah, saya pun sempat memantau aliran berita di internet yang terkait pernikahannya. Artis wanita itu menikah dengan artis pria, yang tampaknya juga memiliki banyak penggemar, khususnya cewek-cewek ABG. Sepertinya, cewek-cewek ABG lebih mengenal si artis pria daripada si artis wanita.

Beberapa hari setelah resepsi perkawinan, pasangan artis itu mengunggah foto-foto resepsi mereka ke sosial media. Sejak itu, berbagai komentar muncul, entah dinyatakan terang-terangan (dikatakan langsung pada artis bersangkutan), maupun dinyatakan di belakang (berupa gerundelan antarteman).

Salah satu “gerundelan” yang sempat saya tangkap adalah percakapan dua cewek ABG, yang isi percakapannya kira-kira seperti ini:

Cewek ABG 1: “Kok udah mbak-mbak gitu, ya. Kirain ceweknya masih unyu, nggak tahunya udah dewasa gitu.”

Cewek ABG 2: “Iya, udah kayak mbak-mbak. Daripada menikah sama mbak-mbak gitu, mending nikah sama aku.”

Ketika mendapati percakapan itu, saya tidak bisa menahan senyum. Dua cewek ABG itu mungkin masih SMA—tipe ABG yang belum tahu apa-apa, dan masih bau popok. Dan mereka mengatakan bahwa artis wanita yang menikah itu “udah kayak mbak-mbak”.

Oalaaaaaaah, pikir saya. Justru yang mbak-mbak kayak gitu yang menjadikan lelaki waras tertarik menikahinya. Kalian yang masih bau popok, memangnya tahu apa? Kalau kalian yang masih ABG bau popok mengira para lelaki tertarik menikahi kalian... oh, well, kalian keliru!

Memang ada lelaki-lelaki yang mungkin tertarik pada kalian—para ABG bau popok—tapi sekadar tertarik pacaran, dan sama sekali tak terpikir untuk menikahi kalian. Mengajak kalian menikah, hei ABG-ABG bau popok, sama saja naik rollercoaster yang naik turun dengan cepat, tapi tubuh tak dilengkapi pengikat. Sama sekali tidak aman, sekaligus berbahaya!

Jadi, hei, ABG-ABG bau popok sedunia, berhentilah berpikir bahwa lelaki-lelaki matang tertarik menikahi kalian. Kami, lelaki-lelaki matang dan waras, hanya tertarik menikahi wanita yang kalian sebut “mbak-mbak”. Karena yang mbak-mbak semacam itulah yang kami pikir layak untuk dinikahi, untuk diajak hidup bersama, karena mereka lebih tahu arti hidup, lebih tahu arti hubungan, dan tidak sekadar nyah-nyih tidak jelas seperti kalian.

Karena itu, hei, ABG-ABG yang masih bau popok, jauh lebih baik bagi kalian untuk mengurus diri dan hidup kalian sendiri, daripada mikir pacaran dan mengimpikan pernikahan. Kalian masih bau popok!

Daripada sibuk pacaran, jauh lebih baik sibuk belajar. Atau membantu ibu kalian di rumah, agar mulai belajar tentang cara menjadi ibu yang baik. Daripada sibuk memelototi foto-foto cowok ganteng yang kalian pikir akan tertarik pada kalian, jauh lebih baik memikirkan kehidupan kalian sendiri, akan jadi apa di masa depan, dan kehidupan macam apa yang kalian inginkan.

Akhirnya, daripada mengimpikan pernikahan—padahal kalian masih bau popok—jauh lebih baik menjalani hidup dengan baik, sekolah yang baik, belajar yang baik, menjadi pribadi yang baik, hingga memiliki kesempatan untuk mendapatkan kehidupan terbaik. Seiring dengan itu, kalian akan terus tumbuh menjadi dewasa, dan menjadi mbak-mbak.

Dan setelah kalian menjadi mbak-mbak, dengan segala kualitas yang kalian miliki karena dapat tumbuh dengan baik, para lelaki pun akan berdatangan untuk mengajak kalian menikah, bahkan umpama kalian tidak menginginkan. Karena lelaki-lelaki matang dan waras seperti kami hanya tertarik pada mbak-mbak yang dewasa, bukan pada cewek-cewek ABG yang masih bau popok!

 
;