Mungkin nasib Ahok akan lebih baik, kalau saja dia “keseleo lidah” di waktu lain, bukan menjelang pilkada.
Ahok atau bukan Ahok, masalah tidak akan selesai, kalau sistem nilai yang digunakan hanya sebatas fanatisme dan suka atau tidak suka.
Persoalan kita tampaknya cuma suka atau tidak suka, sehingga menumpulkan objektivitas, dan merabunkan mata untuk melihat benar dan salah.
*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 2 November 2016.