Minggu, 20 Desember 2020

Misi: Meruntuhkan Peradaban

 Apa tujuan hidup lo?
@VICE_ID

Meruntuhkan peradaban.
@noffret


Saat orang mendengar istilah "revolusi", yang terbayang dalam pikiran biasanya perang, pertempuran, atau setidaknya demo dan unjuk rasa besar-besaran untuk menumbangkan status quo—apa pun wujudnya. Padahal tidak mesti begitu. Gandhi sudah menunjukkannya. Dia hanya diam.

Tapi kita tidak hidup di zaman Gandhi yang menghadapi penjajahan fisik, dan kita juga bukan Gandhi. Status quo yang kita hadapi saat ini adalah tumpukan doktrin usang yang sebenarnya merusak manusia, bumi, peradaban, dan seisinya, tapi terus dilembagakan... dan terus merusak.

Apa penyebab munculnya virus corona saat ini? Hampir semua ilmuwan di dunia sepakat asalnya dari kelelawar, yang kemudian menulari manusia. Tapi masalahnya tidak sesederhana itu, dan siapa pun mestinya tahu! Penyebab virus corona saat ini adalah karena bumi sudah terlalu sesak!

Mari sepakati bahwa virus corona berasal dari kelelawar. Apakah kelelawar menginvasi manusia? Tidak, mereka memiliki habitatnya sendiri. Tapi manusia terus merangsek dan merusak habitat mereka, akibat populasi terus bertambah, hingga hidup kita dengan mereka tak lagi punya batas.

Bukan kelelawar yang mendekati apalagi menyerang kita, tapi kita—Homo sapiens yang sok bijak ini—yang terus mendekati mereka dengan merusak habitatnya. Ketika jarak diretas, sesuatu yang ada pada mereka (mis. virus) mudah berpindah tempat... dan pandemi sekarang inilah akibatnya.

Pandemi yang diakibatkan virus dari hewan yang menulari manusia hanyalah satu di antara setumpuk kerusakan lain yang diakibatkan ledakan populasi manusia. Tapi aku tidak mungkin menulis daftarnya di sini, karena bisa jadi baru akan selesai tahun 8744, dan ududku tidak akan cukup!

Intinya, segala masalah yang terjadi di muka bumi, jika dirunut ke asalnya, hampir selalu disebabkan oleh populasi manusia. Sebut apa saja masalah bumi, dan akar masalahnya manusia. Polusi, kerusakan alam, pemanasan global, bahkan kapitalisme, akar masalahnya ledakan populasi.

Pertanyaannya, tentu saja, bagaimana bisa terjadi ledakan populasi? Secara ilmiah, jawabannya sederhana; karena evolusi menuntut begitu. Ironisnya, pihak yang paling kuat menentang evolusi justru menjadi penyokong paling kuat tujuan evolusi. "Menikah akan membuatmu bla-bla-bla."

Ledakan populasi memang sulit dihindari, karena banyak kepentingan di dalamnya. Evolusi punya kepentingan (untuk melakukan seleksi alam), agama punya kepentingan (untuk menambah jumlah pengikut), dan kapitalisme punya kepentingan (untuk meluaskan pasar sekaligus menurunkan upah).

Dan itulah peradaban kita saat ini; terjepit di antara tuntutan evolusi (ingin kawin), dihadapkan pada "ajaran agama" (menikah akan membuatmu bahagia dan lancar rezeki), kemudian terjebak dalam perangkap kapitalisme (kerja pagi pulang malam, hanya demi bisa makan). Menyedihkan?

Orang-Orang Tercerahkan sejak zaman dulu bertanya-tanya, untuk itukah kita hidup? Semenyedihkan itukah takdir manusia? Dan setiap kali mereka mencoba mengingatkan sesamanya, tidak ada yang mau mendengarkan, karena Homo sapiens, yang bijak ini, sebenarnya tidak bijak-bijak amat.

Latar semacam itulah yang menjadikan Thanos murka hingga mengumpulkan Infinity Stones, sementara Kurt Hendricks dan Solomon Lane ingin meledakkan nuklir. Tapi kita tentu tidak bisa melakukan yang mereka lakukan, karena kita hidup di dunia yang beradab dan berperikemanusiaan.

Jadi, bagaimana solusi meruntuhkan peradaban yang gila ini, tanpa harus repot mengumpulkan Infinity Stones dan tanpa harus meledakkan nuklir? Aku telah memikirkan pertanyaan itu selama ribuan tahun, dan karena itulah jawabanku untuk pertanyaanmu: Meruntuhkan peradaban.


*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 20 September 2020.

 
;