Sebenarnya, bercakap-cakap dengan orang lain itu menyenangkan—membicarakan hal-hal sederhana secara jujur dan apa adanya. Karena percakapan tulus semacam itu bisa menjadi kesempatan untuk saling berkaca dan belajar. Sayangnya, menemukan orang semacam itu saja kadang sulit.
Ada terlalu banyak orang yang tampak pintar bergaul, bisa kelihatan ramai dengan siapa saja, mengaku (atau mengira) punya teman di mana-mana, tapi sebenarnya "tidak bisa bergaul". Mereka jenis orang yang mungkin kita kenal, tapi belum tentu ingin kita jadikan teman.
Ciri orang semacam itu bisa dilihat dari kecenderungannya saat berinteraksi dengan orang lain; biasanya mereka merasa punya hak untuk meributkan atau mengintervensi kehidupan orang lain. Contoh paling mudah adalah bertanya "kapan kawin?" atau sampai menyuruh-nyuruh cepat kawin.
Kapan pun aku bertemu dengan orang yang bertanya kapan kawin—apalagi menyuruh-nyuruh cepat kawin, terlepas apa pun dalih dan alasannya—aku akan langsung tahu satu hal; orang itu tidak beradab. Dan aku tidak nyaman berteman dengan orang semacam itu.
Orang-orang beradab juga kadang menyinggung persoalan kawin/menikah dengan temannya, tapi caranya beradab. Yaitu secara pribadi, dalam percakapan tertutup, dan mengatakan/membicarakannya dengan tulus, sehingga orang yang ditanya juga bisa menjawab dengan jujur sekaligus nyaman.
Beda dengan orang-orang tak beradab, yang mungkin biasa kita temukan. Mereka melakukannya di depan orang-orang lain, hingga terkesan ingin "mempermalukan" atau "memojokkan" orang yang ditanya. Dan mereka bisa ditandai dengan satu hal, yaitu menggunakan pertanyaan "kapan?"
Pertanyaan "kapan kawin?" itu PERTANYAAN SALAH! Bahkan salah total! Karena "kapan" adalah pertanyaan sejarah; sesuatu yang lampau, atau yang sudah terjadi. Misalnya, "Kapan hari proklamasi Indonesia?"
Wong kawin belum terjadi, kok ditanya kapan? Lha gimana menjawabnya?
Orang percaya bahwa takdir, maut dan jodoh adalah rahasia Tuhan. Geblegnya, mereka justru mempertanyakan hal itu pada sesama manusia!
Kawin adalah urusan jodoh, dan jodoh adalah rahasia Tuhan. Bertanya "kapan kawin?" sama artinya bertanya "kapan mati?" Tidak ada yang bisa jawab.
Ocehan ini, kalau kulanjutkan, bisa panjang sekali, dan mungkin baru selesai tahun 9633—dan kalian semua pasti sudah mati. Tapi karena cokelat hangat dan ududku sudah habis, cukup sampai di sini.
Pengantar tidur: Pertanyaan Paling Sia-sia di Dunia » http://bit.ly/1IHLlBp
*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 14-15 April 2020.