Rabu, 01 Januari 2025

Uang, Seks, dan Popularitas

Setidaknya ada tiga hal besar yang memotivasi orang untuk melakukan sesuatu. Yang pertama uang, yang kedua seks, dan yang ketiga popularitas. Tiga hal itulah yang menggerakkan banyak orang untuk melakukan aneka hal yang rasional sampai yang tak masuk akal.

Jutaan orang berangkat kerja pagi hari, lalu pulang sore atau malam hari, demi apa? Sederhana saja; uang. 

Banyak pula orang yang melakukan hal-hal konyol tak masuk akal agar viral di medsos—demi popularitas!

Di balik hal-hal tampak—seperti orang yang sibuk bekerja atau sibuk pansos—ada pria-pria yang rela menghabiskan banyak waktu demi nyepik para wanita, kadang sampai berhari-hari, kadang berbulan-bulan—demi apa? Seks! 

Secara sederhana, begitulah Homo sapiens.

Memang ada orang-orang yang melampaui tiga hal itu—jenis orang yang masuk dalam perspektif Abraham Maslow, yaitu orang yang “butuh aktualisasi diri”. Mereka mungkin tidak peduli popularitas, tidak peduli uang, juga tidak peduli seks. Asal hidup nyaman, sudah cukup.

Tapi akui saja, rata-rata kita tergolong orang biasa yang masih kesulitan menolak tiga hal tadi, khususnya jika kita diminta melakukan sesuatu. 

Uang, seks, dan popularitas. Itulah motivasi terbesar Homo sapiens. 

Kalau kamu ingin seseorang tertarik melakukan sesuatu yang kamu inginkan, tawarkan popularitas kepadanya. Jika dia tidak butuh popularitas, tawarkan seks. Jika tidak mungkin menawarkan seks, hanya ada satu cara lain: Tawarkan uang—maksudku, uang yang banyak!

 
;